Badan PBB untuk Bantuan dan PemberdayaanPengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan bahwa Komunitas internasional sangat mendukunganuntuk UNRWA pada konferensi komitmen tahunan. Sebanyak 8 negara anggotamengumumkan komitmennya memberikan sumbangan dengan total lebih dari $614 jutamelalui perjanjian multi-tahunan.
Kemarin Selasa puluhan negara bertemu untuk menyatakankomitmen memberikan dukungan politik dan keuangan kepada badan PBB.
Konferensi ini diselenggarakan oleh MenteriLuar Negeri Yordania dan Menteri Luar Negeri Swedia berjudul”Mempertahankan Hak dan Pembangunan Manusia untuk PengungsiPalestina” di mana para pejabat berpartisipasi baik secara tatap mukalangsung maupun virtual.
Dalam pernyataan badan PBB itu mengatakan &ldquoTambahansumbangan yang dijanjikan hari ini menjelang akhir tahun berjalan berjumlah 38juta dolar berarti UNRWA masih membutuhkan 60 juta dolar hingga akhir tahun2021.&rdquo
Selama konferensi delapan Negara Anggotamengumumkan total sumbangan lebih dari $614 juta melalui perjanjian multi-tahunbaru atau yang dapat diperbarui untuk periode dua hingga lima tahun.
Pernyataan tersebut mengindikasikan bahwakombinasi dari komitmen dan ikrar multi-tahun yang sudah ada sebelumnya jikatercapai sepenuhnya dan pada tingkat yang diharapkan akan sama dengan 40% darikebutuhan anggaran dasar UNRWA untuk tahun 2022.
&ldquoKonferensi hari ini sekali lagi menunjukkanpengakuan masyarakat internasional atas peran penting bagi penyelamatan jiwayang diperankan UNRWA di Timur Tengah. Kemampuan kami untuk memberikan bantuankemanusiaan dan layanan pembangunan manusia kepada jutaan pengungsi Palestinaterancam. Kesejahteraan para pengungsi ini terus terancam tanpa adanya solusipolitik yang langgeng untuk penderitaan mereka. Hal itu tidak bisa diterima. Sayamemuji para anggota yang berpartisipasi hari ini dan atas dukungan merekaterhadap upaya kita bersama dan mendesak semua donor negara untuk memenuhijanji keuangan mereka dengan cepat.” kata Komisaris Jenderal UNRWA PhilipLazzarini mengomentari konferensi tersebut.
Pertemuan tersebut dipimpin oleh Menteri LuarNegeri Yordania Ayman Safadi dan Menteri Luar Negeri Swedia Anne Lind. Mereka mengeluarkanpernyataan bersama bahwa UNRWA terus menghadapi kekurangan dana yang berulangdan berbahaya. Membiarkan stafnya dan jutaan orang yang dilayaninya terancam kehilangankebutuhan dasarnya.
&ldquoKami menyerukan kepada masyarakat dan komunitasinternasional agar berusaha untuk mereformasi model pembiayaan struktural yangsering gagal badan penting PBB ini dengan berkomitmen untuk pendanaanmulti-tahun memperluas basis donor dan mengembangkan mekanisme pembiayaanyang inovatif.&rdquo Tegasnya.
Sementara itu Sekretaris Jenderal PBB AntónioGuterres mengatakan &ldquoKita perlu menemukan jalan agar pendanaan yang lebihdapat diprediksi memadai dan berkelanjutan untuk badan tersebut termasukkomitmen keuangan multi-tahun. Kami membutuhkan dukungan mendesak dan tegasuntuk mempertahankan kemampuan UNRWA untuk beroperasi tahun ini. Saya jugamendesak Negara-negara Anggota untuk mengintensifkan komitmen dan solidaritasjangka panjang dan menyamai kemurahan hati negara-negara yang menampungpengungsi Palestina.&rdquo
Selama konferensi pimpinan UNRWA membahasrencananya untuk memodernisasi badan tersebut serta langkah-langkah yang akandiambil untuk mempertahankan komitmen UNRWA terhadap prinsip-prinsipkemanusiaan PBB dengan penekanan pada netralitas. Namun pemotongan berulangdalam pendanaan dari negara-negara donor dan lambatnya pemenuhan janji keuanganselama beberapa tahun terakhir telah membawa UNRWA ke ambang kehancuranmengancam layanan kesehatan dan pendidikan untuk pengungsi Palestina di lima negaraoperasinya. (at/pip)