Tue 6-May-2025

BTselem: Beginilah Cara Israel Merebut Tanah di Tepi Barat

Selasa 16-November-2021

Lembaga hak asasi manusia Israel BTselem mengungkapkan bahwapendudukan Israel menyita lebih dari 28.000.000 meter persegi tanah pertaniandan padang rumput yang telah digunakan masyarakat Palestina selama beberapagenerasi melalui kekerasan yang dilakukan para pemukim pendatang Yahudi.

Laporan BTselem ini membahas lima area. Di perbukitan selatanHebron para pemukim pendatang Yahudi dari “Hafat Maon” dan”Hafat Ischar” merebut 2.640.000 meter persegi. Di dekat KhirbetZanouta di dekatnya para pemukim pendatang Yahudi dari tiga permukimanpertanian merebut 5.050.000 meter persegi. Di daerah permukiman”Halamish” para pemukim pendatang Yahudi merebut 3.171.000 meterpersegi dan para pemukim pendatang Yahudi dari “Havat Gilad” merebut 2.576.000meter persegi. Di Lembah Yordan utara para pemukim pendatang Yahudi dari permukimanpertanian “Um Zuka” merebut 14.979.000 meter persegi.

Laporan itu mengatakan &ldquoDi lima wilayah tersebut total luas tanahyang dicegah aksesnya oleh orang-orang Palestina karena kekerasan para pemukim pendatangYahudi – atas nama negara – adalah 28.416.000 meter persegi. Wilayah yangluasnya melebihi kota “Ramat Gan” “Bat Yam” dan”Holon”.&rdquo

BTselem menyatakan sejak lembaga ini didirikan telah mendokumentasikanserangan harian yang dilakukan oleh para pemukim pendatang Yahudi. BTselemmengatakan “Jika Israel tertarik untuk mencegah kekerasan ini pasti itu dilakukankarena Israel adalah pihak yang mengendalikan di daerah tersebut. Namunpemerintah-pemerintah Israel (entitas pendudukan) memutuskan untuk memanfaatkandan menjadikan kekerasan para pemukim pendatang Yahudi tersebut sebagai alatdalam kebijakan perampasan tanah Palestina dengan tujuan untuk alih kepemilikanke tangan orang Yahudi sebagai bagian dari kebijakan yang telah ditempuh selamabertahun-tahun di mana Israel mendukung para pemukim pendtang Yahudi yang menjarahtanah dengan kekerasan dan memberi mereka perlindungan dan pendanaan.&rdquo

B&rsquoTselem menambahkan “Israel mengizinkan keberadaan para pemukimpendatang Yahudi di tanah yang dijarah secara paksa dari orang-orang Palestinadan memfasilitasi mereka untuk tinggal di sana. Untuk alasan ini (entitaspendudukan) Israel mendanai penjaga yang dibutuhkan untuk mereka membangunjalan untuk mereka menghubungkan mereka ke jaringan air dan listrik danmendukungnya dengan proyek-proyek ekonomi yang didirikan untuk mereka melaluikementerian-kementeriannya. Secara paralel negara mengizinkan mereka untuk melancarkanserangan kekerasan terhadap warga Palestina dan bahkan mendukung mereka dalammelaksanakannya: tentara menahan diri untuk terlibat bentrokan dengan para pemukimyang menyerang orang Palestina dan tidak mencegah serangan mereka bahkantentara sendiri berpartisipasi di dalamnya. Kemudian badan penegak hukum Israelmenahan diri untuk tidak menegakkan hukum terhadap pemukim Yahudi yang menyerangorang Palestina.&rdquo

BTselem menyimpulkan bahwa “insiden kekerasan yang melibatkanpara pemukim pendatang Yahudi bukan inisiatif individu melainkan kekerasannegara dan kekerasan itu dimanfaatkan sebagai alat tambahan – kurang formal -di dalam “kotak alat” Israel yang ditujukan untuk melucuti warga Palestinadari tanah mereka.&rdquo

Laporan itu menambahkan “Kekerasan negara – resmi dan tidakresmi – merupakan bagian integral dari rezim apartheid Israel yang bercita-citauntuk me-Yahudikan tempat itu. Negara menganggap tanah itu sebagai sumber dayayang keberadaannya hanya untuk melayani masyarakat Yahudi saja.” (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied