Ahad(14/11/2021) Kementerian Kesehatan Palestina memperingatkan dampak buruk darikondisi kesehatan serius yang dialami lima tawanan Palestina yang melakukan mogokmakan di penjara pendudukan Israel.
MenteriKesehatan Palestina Mai al-Kaila mengimbau masyarakat internasional serta lembagahak asasi manusia dan hukum untuk mengambil tindakan segera dan mendesak untukmenyelamatkan nyawa para tawanan Palestina yang mendekam di dalam penjarapendudukan Israel.
Dia menegaskanbahwa Kementerian Kesehatan terus memantau status kesehatan para tawanan didalam penjara pendudukan Israel. Dia menyatakan kondisi kesehatan merekasangat sulit dan mengalami pengabaian medis. Dia menambahkan “Pendudukan Israeltidak peduli dengan kesehatan para tawanan dan sengaja mengabaikan perawatanmedis mereka.”
MenteriKesehatan menyatakan bahwa tawanan Kayed Phosphos yang telah berada di RumahSakit Barzilai dan telah melakukan mogok makan selama 123 hari bisa matimendadak setiap saat. Demikian menurut dokter yang mengkonfirmasi bahwa gejalakesehatan serius mulai muncul pada dirinya. Sejak awal dia menderitapenggumpalan darah. Dia hidup dalam keadaan kehilangan kesadaran secara terputus-putusdetak jantung tidak teratur kesemutan di dada serta mengalami penurunantekanan darah dan kadar cairan di tubuhnya.
Al-Kaila mengatakan “Tawanan Alaa Al-Araj yang telah melakukanmogok makan selama 99 hari sudah berulang kali dipindahkan ke rumah sakit akibatkondisi kesehatannya yang berbahaya. Kondisinya sangat lemah merasakan sakit diseluruh tubuh kesulitan bergerak dan sering kehilangan kesadaran.”
Sementara tawanan Hisham Ismail Abu Hawash yang telah melakukanmogok makan selama 90 hari saat ini teraring di klink penjara Ramle seringdipindahkan ke rumah sakit kondisinya sangat lemah nyeri di seluruh tubuhkesulitan bergerak dan sering kehilangan kesadaran.”
Al-Kaila menyatakan bahwa tawanan Ayad Al-Harimi yang telahmelakukan mogok makan selama 53 hari sudah berada di klinik penjara Ramle. Baru-baruini dipindahkan dari sel penjara Ofer. Dia menderita gejala kesehatan yangserius. Sedangkan tawanan Luay Al-Ashkar telah melakukan mogok makan selama 35hari mengalami kondisi sangat sulit dan kondisi kesehatannya terus memburuk.
Menteri Kesehatan Palestina menegaskan bahwa mendiamkan berkas paratawanan berarti kematian tidak terhindarkan terjadi pada mereka terutama merekayang sakit. Karena ada 550 tawanan yang menderita penyakit dengan berbagaitingkat keparahan dan membutuhkan perawatan kesehatan yang mendesak dan tindaklanjut setidaknya 10 di antaranya menderita kanker dan tumor. (was/pip)