Wakilkepala biro politik Hamas biro Beirut Shalih al-Arouri menyambut delegasiFront Rakyat Untuk Pembebasan Palestina &ndash Komando Umum Front Rakyat dan FrontDemokratik Untuk Pembebasan Palestina.
Al-Arourimembahas perkembangan Palestina terkini bersama delegasi tersebut terutamaberkaitan dengan ancaman dan tantangan yang dihadapi Palestina.
Segenappihak delegasi menyampaikan apresiasi terhadap pertempuran Saif Al-Quds yangmenjadi lompatan cemerlang dalam perjalanan perlawanan Palestina melawanpenjajah zionis dan menegaskan bahwa bangsa Palestina di dalam dan luar negeritetap bersatu mendukung perlawanan yang membela bangsa dan tempat suci.
Parapeserta pertemuan menegaskan pintu masuk yang benar untuk mengakhiriperpecahan adalah kembali ke haribaan bangsa dan menggelar pemilu secaramenyeluruh untuk menyusun agenda Palestina dan mengembalikan institusiOrganisasi Pembebasan Palestina dengan landasan kontribusi nasional membanunstrategi bersatu melawan penjajah.
Selainitu mereka mengutuk langkah normalisasi dengan entitas zionis yang dilakukansejumlah rezim Arab dan menganggapnya sebagai pengkhianatan terhadapperjuangan bangsa Palestina dan umat.
Pesertapertemuan menyerukan kepada segenap bangsa Arab dan umat Islam untuk menekanrezim tersebut untuk menghapuskan normalisasi dengan penjajah zionis.
Persoalantawanan juga menjadi agenda yang dibahas para peserta pertemuan merekamengapresiasi kegigihan para tawanan Palestina dalam memperjuangan hak merekadan menegaskan bahwa pihak perlawanan tidak akan membiarkan mereka dan akanterus berjuang membebaskan semua tawanan Palestina dari penjara Israel.
Di sampingitu mereka juga mengutuk langkah UNRWA yang sepakat dengan Amerika untukmemata-matai para pegawainya dan terutama bangsa Palestina dan mengubah peranpokoknya sebagai organisasi internasional yang dibentuk tahun 1949 untukmembantu para pengungsi Palestina sampai mereka kembali ke negeri Palestinadan menerapkan resolusi PBB no 194.
Hamasdan faksi-faksi Palestina lainnya menegaskan pentingnya memperkuat hubungandengan Negara Arab dan dunia Islam menggalang potensi umat untuk membantuperlawanan Palestina dan mengisolasi penjajah zionis menyeret pimpinannya kemahkamah internasional atas kejahatan perang terhadap kemanusiaan. (mq/pip)
