Tue 6-May-2025

Bank Dunia: Gaza Mengalami Krisis Ekonomi Sangat Parah

Selasa 9-November-2021

BankDunia menyatakan Jalur Gaza masih mengalami kondisi krisis ekonomi parahdengan meningkatnya prosentase pengangguran dan memburuknya kondisi sosialserta ada ketidakpastian prospek masa depan melihat keterbatasan sumber dayaberkelanjutan.

Menurutlaporan Bank Dunia usai memantau perekonomian Palestina yang salinannyaditerima Pusat Informasi Palestina Selasa (9/11) pada 17 November2021 akan digelar pertemuan tingkat politik di Oslo Norwegia terkait bantuanpembangunan untuk bangsa Palestina.

Laporanmenyoroti tantangan besar yang dihadapi perekonomian Palestina secara umumlebih khusus lagi tantangan bagi layanan ekonomi di Gaza dan kebutuhan terhadappembangunan.

Mengomentarilaporan tersebut Direktur dan wakil Bank Dunia di Tepi Barat dan Gaza KhantanShankar mengatakan perekonomian Gaza hampir stagnan terutama akibatpertempuran terakhir yang berlangsung selama 11 hari pada Mei lalu.

Dijelaskannyabahwa tingkat pertumbuhan di Gaza mencapai 54% pada semester pertama tahun2021 dan diprediksi mencapai 6 % pada akhir tahun ini namun ada kemungkinanterjadi penurunan kembali di tahun 2022 hingga 3% disebabkan terjadinyaperlambatan pemulihan pasca covid 19 dan sumber pertumbuhan masih terbatas.

Laporanbank dunia mencakup dampak akumulatif blokade atas ekonomi Gaza yang mengalamipenyusutan dari perkiraan sebelumnya.

Selainitu partisipasi Gaza terhadap perekonomian Palestina makin berkurangseparuhnya dibandingkan 3 dekade sebelumnya dan saat ini mencapai 18% sajadisebabkan menurunnya aktifitas produksi dan perekonomian Gaza sebagianbesarnya bergantung pada transfer luar negeri.

LaporanBank Dunia menyebutkan memburuknya perekonomian gaza berdampak besar bagitingkat kesejahteraan hidup pengangguran mencapai 45% kemiskinan menjadi 59%akibat pertempuran terakhir yang berlangsung selama 11 hari dan situasi makinmemburuk akibat penyebaran wabah covid.

Wargadi Gaza kekurangan pasokan listrik dan air bersih serta tekanan jiwa akibatkonflik dan keterbatasan gerak dan aktifitas.

Shankarmengatakan kondisi kehidupan yang mengerikan dan ketergantungan pada bantuansosial bagi rakyat Gaza menjadi perhatian serius dan sangat penting bagi semuapihak untuk melakukan kordinasi untuk memenuhi kebutuhan yang telah ditetapkandalam penilaian cepat di Gaza (2021) yang dilakukan Bank Dunia Uni Eropa danPBB untuk mendukung upaya rekonstruksi dan menghentikan penurunan indikatorpembangunan dan tingkat kehidupan di Gaza.

Berdasarkanprioritas pertama yang harus dilakukan adalah menambah pasokan listrikmengembangkan infrastruktur dan jaringan untuk memperkuat pertumbuhan ekonomiselain memperbaiki layanan publik mencakup suplai gas alam ke Gaza untukmelepaskan potensi energi terbarukan.

Saatini hanya sekitar 1% penduduk yang mendapatkan suplai air bersih dalam jumlahterbatas sehingga sangat dibutuhkan mengirim pasokan air minum dan mengolah95 air limbah yang dihasilkan di Gaza.

BankDunia mendesak upaya menghubungkan Gaza dengan perekonomian Tepi Barat danpasar luar negeri dengan menerbitkan ijin usaha bagi pedagang Gaza danmengurangi pembatasan persyaratan produksi penggunaan ganda.

DitambahkanShankar juga sangat penting melakukan upaya menuju akses digital yang bisamenghubungkan orang dan perekonomian di pasar regional dan internasional.

Shankarmenyerukan untuk menyediakan layanan broadband untuk komunikasi seluler bagigenerasi milenial setidaknya dalam waktu yang singkat dan mengurangipembatasan impor perangat teknologi informasi dan komunikasi. (mq/pip)

Tautan Pendek:

Copied