KomiteBersama Militer Israel dan Mesir menggelar pertemuan Ahad (7/11) kemarinmendiskusikan sejumlah persoalan bersama terutama perubahan kesepakatan terkaitpenempatan pasukan Mesir di Sinai dan penambahan personel militer Mesir dikawasan Rafah.
Dalampertemuan tersebut dibahas sejumlah persoalan bilateral antara kedua pihakmiliter kemudian disepakati perubahan kesepakatan untuk menyusun penempatanpasukan Mesir di kawasan perbatasan dan sekitar Sinai seperti dilansir militerIsrael dalam sejumlah media Senin (8/11).
Keduapihak menyepakati perubahan yang mengatur keberadaan pasukan penjaga perbatasandi kawasan Rafah untuk mengokohkan keberadaan militer Mesir kesepakatan inimendapat persetujuan di tingkat politik Israel dan Mesir.
PihakIsrael dipimpin Kepala Staf Operasi Mayor Jenderal Oded Pasiok Kepala StafStrategi Mayjen Tal Kalman serta Kepala Staf hubungan luar negeri Brigjen AviDavrin.
Namundemikian pihak Israel enggan mengungkap jumlah personil militer Mesir yangdiijinkan untuk menempati kawasan perbatasan Semenanjung Sinai dan Rafah. Sama halnyapihak Mesir juga belum menginformasikan jumlah pasukan dan aktifitasnya dikawasan perbatasan Sinai.
Menurutperkiraan Israel wacana terkait penguatan pasukan Mesir di kawasan Rafah dansekitarnya tak akan jauh berbeda dengan jumlah sebelum perang Oktober tahun1973 silam.
Mesirdan Israel menyepakati perjanjian damai pada Maret 1979 di Washington termasukperubahan penempatan pasukan Mesir di Sinai tanpa harus melakukan perjanjianserupa.
PihakIsrael mengijinkan Mesir untuk menempatkan pasukannya di kawasan tengah dantimur Sinai disebabkan adanya ancaman keamanan bersama seperti adanyakelompok bersenjata di kawasan kordinasi perubahan bisa dilakukan lewat pasukanmulti nasional. (mq/pip)
