Pengadilanmiliter Israel di Over Kamis (4/11) memperbarui penahanan administrative mantanmenteri urusan tahanan Palestina Ir. Khaled Abu Arafa (59) untuk keempatkalinya secara berturut-turut selama 4 bulan kedepan.
Biromedia urusan tawanan melaporkan perpanjangan penahanan mantan menteri KhaledAbu Arafa untuk keempat kali ini jelang beberapa saat waktu pembebasan beliau.
Disebutkanbahwa penjajah Israel menangkap menteri Abu Arafa pada 11/11/2020 pascapemanggilan interogasi di penjara Ofer Ramallah.
SyeikhKhalid Abu Arafa (59) merupakan eks tawanan yang ditangkap beberapa kali danpernah mendekam selama beberapa tahun di penjara Israel.
Penjajahzionis mendeportasi mantan mengeri Abu Arafa dari kota Al-Quds terjajah sesaatpasca kebebasannya dari penjara di tahun 2014 lalu.
Abu Arafapernah melakukan unjuk rasa selama satu tahun setengah di dalam kemah yangdipasang di depan kantor Palang Merah kota Al-Quds memprotes keputusandeportasi dirinya bersama dua anggota parlemen Palestina Ahmad Athwan danMohammad Thuthah.
Perpanjanganpenahanan ini menurut Hamas sebagai penegasan kebijakan Israel yang terusmemerangi Al-Quds dan para tokohnya.
Hamasmenyatakan perpanjangan penahanan ini membuktikan keterdesakan penjajah menghadapikegigihan warga Al-Quds dan kekhawatirannya akan kehadiran tokoh Al-Quds diluar penjara. (mq/pip)
