6tawanan Palestina di penjara Israel melanjutkan aksi mogok makan terbukamenolak vonis penahanan administratif yang terlama adalah tawanan Kayedal-Fasfus sejak 112 hari.
Lembagaurusan tawanan dalam pernyataannya Rabu (3/11) melaporkan kondisi kesehatanpara tawanan mogok makan sangat kritis kondisi kesehatan tawanan al-Fasfussangat berbahaya dan bisa berujung kepada kematian kapan saja sekujurtubuhnya mengalami sakit keras kedua mata terasa panas tidak bisa bergerakdan bahkan kedua kakinya lumpuh.
Sementaraitu pihak penjajah Israel memindahkan tawanan Iyad al-Harimi yang menggelarmogok makan sejak 42 hari dari penjara Ofer ke klinik Ramlah karena kondisikesehatannya yang terus memburuk. Iyad divonis sebagai tawanan administratif(tanpa dakwaan maupun persidangan) sejak April 2021 lalu dan sebelumnyabeberapa kali ditawanan terakhir ditangkap kembali usai dibebaskan dalam tempoyang singkat. Pada tahun 2016 Iyad pernah melakukan aksi mogok makan selama 45hari. Dan jumlah tahun yang dihabiskan di penjara Israel mencapai 9 tahun.
Tawananlainnya yang melanjutkan aksi mogok makan yaitu Miqdad al-Qawasimah sejak 105hari Ala al-A&rsquoraj sejak 88 hari Hisham Abu Hawash sejak 87 hari Luayal-Ashqar sejak 24 hari.
Sementaratawanan Ratib Haribat menggelar aksi mogok makan sejak 26 hari sebagaisolidaritas untuk 6 tawanan tersebut.
Tawananal-Qawasimah menegaskan kondisinya sangat mengkhawatirkan mengalami keracunandi darah masalah jantung dan paru-paru ginjal dan liver yang menyebabkantidak mampu bergerak berbicara dan melihat. Para tawanan mogok makan lainnyasaat ini berada di klinik penjara Ramlah. (mq/pip)