Wakil Sekretaris Jenderal Konferensi Rakyat Palestina di LuarNegeri Hisham Abu Mahfouz kembali menegaskan tuntutannya pada pemerintahInggris agar meminta maaf atas Deklarasi Balfour membayar kompensasi danmemikul tanggung jawabnya atas tragedi yang dialami rakyat Palestina di semuatingkatan dan atas segala musibah yang menimpa rakyat Palestina sejak tahun1948 akibat deklarasi tersebut.
Hal tersebut dia sampaikan dalam sebuah pernyataan pada peringatan104 tahun Deklarasi Balfour. Dia menambahkan “Meskipun telah berlalulebih dari satu abad sejak Deklarasi Balfour yang membawa bencana serta kejahatandan bencana yang diakibatkannya suara Palestina masih lantang dan menuntuthaknya untuk kembali ke desa dan kota tempat tempat asal mereka diusir padatahun 1948.”
Abu Mahfouz menegaskan bahwa rakyat Palestina berpegang teguh untukmempertahankan haknya untuk kembali ke tanahnya bahwa hak ini tidak bisa guguroleh berjalannya waktu dan proyek untuk melikuidasi isu persoalan Palestina telahdigagalkan oleh perjuangan terus-menerus yang dilakukan rakyat Palestina dantanggapannya terhadap serangan Israel seperti yang yang terjadi dalam PertempuranSaif al-Quds.
Wakil Sekretaris Jenderal Konferensi meminta rakyat Palestina dimana pun mereka berada untuk menolak deklarasi tersebut dan hasilnya serta menegaskanhaknya untuk kembali ke tanahnya melawan proyek Zionis dan menekan entitaspendudukan Israel dengan terus melanjutkan jalur perjuangan dan perlawanan.
Dia melanjutkan “Kami juga mengingat al-Quds yang mengalamiyahudisasi dan serangan terhadap tempat-tempat Islam dan Kristen. Kejahatan-kejahatanIsrael ini telah membantah klaimDeklarasi Balfour yang konon menjamin kebebasan beribadah dan perlindungantempat-tempat suci.”
Abu Mahfouz juga menyerukan kepada bangsa-bangsa di dunia yangmerdeka negara pemerintah dan lembaga yang mendukung hak Palestina agarmereka lebih aktif berinteraksi dengan Palestina dan mengekspos praktik-praktikpendudukan Israel dan memberikan tekanan pada para pendukungnya. (was/pip)
