Liga Arab hari ini Selasa meminta Inggrisuntuk mengoreksi kesalahan historisnya dalam “Deklarasi Balfour” dan bertanggungjawabnya dengan meminta maaf kepada rakyat Palestina serta mengakui negaraPalestina dengan ibu kotanya “Yerusalem Timur” (Al-Quds).
Hal ini disampaikan dalam pernyataan pers SekretariatJenderal Liga Arab pada momen peringatan 114 tahun Deklarasi Balfour yang jatuhhari ini 2 November.
Sekretariat Jenderal Liga Arab menyerukan afar menekanIsrael sebagai kekuatan pendudukan untuk menghentikan kejahatan dan pelanggaranterus-menerus menghentikan mesin perang dan agresi serta mengakhiri penjajahannyaatas tanah negara Palestina.
Ia meminta masyarakat internasional bertanggungjawabnya dalam menegakkan resolusi-resolusinya dan menghentikan kejahatan penjajahIsrael dan menjatuhkan sanksi pada rezim kolonial pemukimnya serta memberikanperlindungan internasional bagi rakyat Palestina.
Liga Arab menyatakan dukungan penuh dan berkelanjutanuntuk rakyat Palestina dan mendukungnya dalam perjuangan yang adil dan sahsampai mencapai kebebasan dan kemerdekaannya.
Sekretariat Jenderal Liga Arab menekankandengan mengatakan “Perdamaian yang komprehensif adil dan abadi hanyabisa diraih dengan satu jalan yaitu mengakhiri penjajahan Israel atas semuatanah Palestina dan Arab yang diduduki sejak tahun 1967 dan mendirikan negaraPalestina dengan ibukotanya di Al-Quds Timur sesuai dengan resolusi legitimasiinternasional dan Inisiatif Perdamaian Arab.
Deklarasi Balfour adalah nama umum yangdiberikan pada surat yang dikirim oleh Menteri Luar Negeri Inggris ArthurJames Balfour pada tanggal 2 November 1917 kepada milyarder Yahudi LionelWalter de Rothschild bahwa pemerintahnya melakukan segala upaya untukmenciptakan sebuah tanah air nasionalis untuk orang-orang Yahudi di Palestina.
Baik pemerintah resmi dan rakyat Palestinamenuntut Inggris meminta maaf atas janji deklarasi ini karena telah membukajalan bagi pendirian “Israel” di tanah Palestina yang bersejarah. Merekajuga meminta Inggris mengakui negara Palestina. (at/pip)