Wed 7-May-2025

Ribuan Hektar Lahan Terancam Proyek Pembuangan Limbah Israel

Senin 1-November-2021

Otoritas pendudukan Israel sedang berusaha untuk membangun proyekpermukiman baru di sebelah barat Salfit yaitu untuk membangun jalur pembuanganlimbah yang melewati tanah kota Deir Istiya yang berarti merampas ribuan hektartanah warga untuk kepentingan perluasan permukiman Yahudi yang akan menjadibencana lingkungan.

Walikota Deir Istiya Said Zeidan menyatakan bahwa jalur proyeklimbah permukiman Israel ini menurut pengumuman yang diterbitkan oleh mediaIsrael sepanjang 8 kilometer dan lebar 30 meter.

Zeidan menambahkan bahwa proyek tersebut menghubungkan blok-blok permukimanYahudi Emmanuel melalui tanah Deir Istiya yang dikenal sebagai daerah Al-MasahilWadi JabaraWadi al-Qadah” dan daerah sekitarnya hinggake Wadi Qana.

Zeidan menegaskan adanya langkah pemerintah kota di semuatingkatan untuk membatalkan proyek ilegal ini yang di belakang adalah AsosiasiPermukiman Israel. Dia memperingatkan pelaksanaan proyek tersebut akanmenghancurkan sejumlah besar tanah.

Zeidan menyatakan bahwa semua tanah yang masuk dalam proyek ini adalahmilik masyarakat Deir Istiya. Dia menegaskan bahwa akibat dari rencana permukimanmaka lahan pertanian akan rusak dan mata air yang terkandung di daerah ini akantercemar yang akan berdampak buruk pada pertanian dan minum ternak.

Bencana nyata

Sementara itu Ayed al-Mashni seorang petani dan pemilik tanah diDeir Istiya membenarkan bahwa dia memiliki sekitar 21 hektar yang ditanami lebihdari 2.500 bibit zaitun berusia antara dua hingga 10 tahun.

Al-Mashni menyatakan bahwa sebelum dibuat saluran pembuangan parapemukim Yahudi menyerang para petani dengan mendapatkan perlindungan dari pasukanpendudukan Israel. Dia menegaskan bahwa saluran pembuangan tersebut jika dilaksanakanakan membuat para petani kehilangan akses ke sejumlah besar tanah mereka.

Al-Mashni mengatakan &ldquoSebagai seorang petani ketika saya inginmenanam bibit pasukan pendudukan mencegah saya dengan dalih bahwa itu adalahcagar alam sementara mereka membiarkan para pemukim pendatang Yahudi menebangpohon dan membangun rumah untuk mereka tanpa memperhatikan pentingnya keberadaannyasebagai cagar alam. Itu artinya bahwa penjajah Israel menggunakan standarganda.”

Al-Mashni menyatakan bahwa dengan bantuan pemerintah kota danasosiasi hak asasi manusia akan diajukan kasus untuk menuntut penjajah Israel kelembaga-lembaga internasional untuk menghentikan pelaksanaan proyek ini. Karenapelaksanaan proyek ini merpakan bencana nyata bagi para petani Palestina didaerah tersebut. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied