Tawanan Ala al-A&rsquoraj mengirimkan informasi terkait kondisikesehatannya yang memburuk bersama rekan-rekannya yang tengah menggelar mogokmakan di penjara Israel sejak waktu yang cukup lama.
Al-A&rsquoraj yang melanjutkan mogok makah hari ke 83 memaparkankeheranan terkait lemahnya dukungan pihak resmi dan minimnya solidaritas untukpara tawanan mogok makan.
Dalamsurat yang dibawa pengacara kepada isterinya Asma Qazmar Jumat (29/10) Al-A&rsquorajmenyampaikan kepada segenap elemen Palestina bahwa pesan kami jika Allahmenetapkan kematian di jalanNya maka kondisi kami saat ini antara hidup danmati dan jangan lupa jika minimnya dukungan ini menjadi bagian dari catatannasib kami.
Kamimerasakan lemahnya dukungan dan solidaritas bagi para tawanan mogok makan ujarAl-A&rsquoraj.
Pertempuran yang kami lakukan atas dasar tawakal kepada Allahsemata kemudian kehendak individu dan tak bergantung kepada lainnya hanyasaja kami tidak pernah mengira jika dukungan dan pembelaan bagi kami makinmelemah.
SebelumnyaAsma Qazmar isteri dari Ala Al-a&rsquoraj mengatakan suaminya dalam kondisikesehatan yang sangat buruk ditengah perkembangan memburuk terkait system syarafnya.
Menurutisterinya Ala Al-A&rsquoraj mengalami kram di tangan dan kedua kakinya melemahnyapenglihatan hal ini menunjukan masalah serius di system sharafnya yang memicurasa sakit di sekujur tubuhnya.
Meskikondisi demikian namun kondisi psikisnya sangat tinggi dan terus gigihmelanjutkan aksi mogok makan.
Qazmarmeminta lembaga HAM regional dan internasional serta otoritas Palestina untukbergerak cepat menyelematkan kehidupan suaminya dan para tawanan mogok makan lainnyadan membebaskan mereka dari kezaliman.
Enamtawanan Palestina menggelar mogok makan terbuka di penjara Israel menolakvonis tahanana administrative yang terlama tawanan Kayed al-Fasfus sejak 107hari.
Selainal-Fasfus dan al-A&rsquoraj yaitu Miqdad al-Qawasimi sejak 101 hari Hisyam AbuHawash sejak 74 hari Shadi Abu Ukar sejak 67 hari dan Iyad al-Harimi sejak 38hari. (mq/pip)