Ketua Hamas di luar negeri Khaled Misy&rsquoal mengatakan”Serangan pendudukan Israel di kota al-Quds dan Masjid al-Aqsha harusberubah menjadi isu opini publik internasional dan menjadi fokus perhatianpara pembuat keputusan internasional.”
Hal tersebut disampaikan Misy&rsquoal dalam sambutan saat mengikutilokakarya politik bertajuk &ldquoApakah al-Aqsha Terus Memicu Konflik&rdquo hari Rabu(26/10/2021). Misy&rsquoal menambahkan &ldquoKita dapat menempatkan masalah al-Quds danMasjid al-Aqsha dalam agenda dunia internasional ketika kita memasukkannya kedalam agenda perlawanan agenda rakyat Palestina dan agenda umat ini bersama kekuatan-kekuatanyang ada dan pemerintahannya.&rdquo
Dia melanjutkan “Israel tidak malu dengan wajah religiusekstremisnya.” Dia mempertanyakan “Mengapa kita harus malu untukmengatakan bahwa tajuk perjuangan kita adalah al-Aqsha dan al-Quds?! Kita tidakperlu takut untuk mengatakan itu.”
Dalam pidatonya yang berjudul “Al-Aqsha dalam Agenda Umat danPerlawanan” Misy&rsquoal menegaskan bahwa “front-front perlawanan harusdibuka di semua lokasi yang alami dan diusulkan sehingga pendudukan Israel akantersibukkan perhatiannya dari Masjid al-Aqsha. Front-front ini adalahperlindungan terbesar bagi Masjid al-Aqsha.&rdquo
Misy&rsquoal memperingatkan bahwa “orang-orang yang melakukannormalisasi dengan penjajah Israel mengarah pada pelecehan terbesar terhadap Masjidal-Aqsha.” Dia menyatakan bahwa “entitas Zionis berpacu dengan waktumelalui kelompok-kelompok Kuil untuk mengendalikan Masjid al-Aqsha dan secarabertahap memaksakan pembagian secara waktu dan tempat di dalamnya.”
Dia berpendapat bahwa “pendudukan Israel memanfaatkan sikappimpinan Palestina dan kesibukan umat ini dengan luka-lukanya untuk menguasai Masjid al-Aqsha.”
Misy&rsquoal memuji peran Al-Murabitin (mereka yang bersiaga di dalamMasjid al-Aqsha). Dia mengatakan “Ratusan al-Murabitin baik laki-lakimaupun perempuan di Masjid al-Aqsha mereka mewakili lebih dari satu miliarMuslim dalam membela Masjid al-Aqsha.”
Dia menyatakan bahwa “Zionis menyerang siapun baik yang hidupmaupun yang mati. Karena kehadiran orang-orang Palestina di bawah tanah membuatmereka khawatir. Apalagi dengan keberadaan mereka yang ada di atas tanah!”(was/pip)