Pihak berwenang Israelmengumumkan bahwa mulai minggu depan mereka akan mulai memutus aliran listrikke wilayah Palestina di Tepi Barat karena utang yang harus dibayar olehOtoritas Palestina yang telah menumpuk selama dua tahun terakhir.
Saluran resmi Ibrani Kan disitusnya menyatakan bahwa mereka akan memutus aliran listrik selama 4 jamsehari hingga pertengahan Maret karena simpanan sekitar setengah miliarshekel (sekitar 157 juta dolar).
Otoritas Palestina memperolehlistrik dari penjajah Israel sebagiannya secara langsung melalui PerusahaanListrik Israel (pemerintah) dan yang lainnya secara tidak langsung melaluipihak ketiga Perusahaan Listrik Distrik Al-Quds (perusahaan swasta Palestinayang mendistribusikan listrik ke kota-kota Ramallah Betlehem Jericho danlingkungan di kota Listrik Yerusalem Timur) yang membeli listrik dariperusahaan Israel.
Menurut sumber yang samaPerusahaan Listrik Israel mengirim surat peringatan kedua dua minggu lalukepada Otoritas Palestina yang menyatakan &ldquoJika utang tidak diselesaikanmulai Rabu depan perusahaan akan mulai memutus listrik selama empat jam daridaerah Ramallah (Tepi Barat yang diduduki tengah) Betlehem (di selatan) dandesa-desa Palestina di daerah Al-Quds.
Dia menyinggung bahwa OtoritasPalestina memberi perusahaan daftar area yang berusaha untuk tidak memutusaliran listrik termasuk fasilitas pemerintah dan area dengan rumah sakit.
Saluran Israel menunjukkanbahwa hanya dua bulan lalu selama musim panas terjadi protes meletus di kotaTulkarm (di utara) karena pemadaman listrik yang berkelanjutan. Langkah inijuga dinilai dapat menyebabkan kerusuhan di wilayah tersebut.
Palestina mengimpor 90 persenkebutuhan listrik mereka dari kekuatan pendudukan. Mereka juga mengimporsebagian kecil listrik dari Mesir untuk memasok wilayah kota “RafahPalestina” dan dari Yordania untuk memasok sebagian Yericho (sebelah timurAl-Quds.
Patut dicatat bahwa ini bukanpertama kalinya otoritas pendudukan memutuskan aliran listrik ke daerah-daerahdi Tepi Barat karena utang yang harus dibayar oleh Otoritas Palestina. Tahun2019 perusahaan listrik memutus layanannya dari wilayah Palestina akibat utangOtoritas Palestina yang mencapai setengah milyar dolar.