Kepalabiro politik Hamas Ismail Haniyah Selasa sore (26/10) menerima sambungankomunikasi dari warga kota Syekh Jarrah Al-Quds terjajah beliau mendengarkanpenjelasan rinci seputar kondisi mereka dan perkembangan terkini yang terjadidi kawasan Syekh Jarrah dimana penjajah Israel terus berupaya mengusir merekanamun warga gigih menolak semua keputusan pengadilan yang hendak mengusirmereka dari rumah dan tanah mereka warga menegaskan akan terus berjuang secarakonsisten.
Haniyahmengapresiasi sikap warga Palestina dan para pejuangnya yang gigih terutamadalam pertempuran Saif Al-Quds yang berlangsung di Gaza yang mendapat dukungansegenap warga termasuk dari Syekh Jarrah Al-Quds dan Al-Aqsha denganmenghadirkan kemuliaan para syuhada dalam pertempuran ini korban luka dan rumah-rumahyang hancur.
Haniyahmenyampaikan pesan kepada warga di kawasan Syekh Jarrah &ldquoKalian tidak sendirisegenap bangsa bersama kalian bahkan seluruh umat dan para pejuang perlawanan.Penjajah Israel tidak akan merasakan kedalaman krisisnya dan tidak akanterpaksa mengusulkan perundingan lewat pengadilannya jika tidak merasakan apayang mungkin dilakukan kehendak bangsa saat terjadi ledakan membela kawasansyekh Jarrah dan apa yang akan mereka rasakan berupa gempuran dari pihakperlawanan dalam membela Al-Quds dan warganya.&rdquo
Haniyah menyatakan pengadilan zionis yang berupaya memaksakan doayahudi di Al-Aqsha dan menjadi alat penjajah dalam penggusuran pemakamanYusufiyah adalah juga pengadilan yang sama yang sebelumnya telah mengusirkeluarga Umi Kamil Al-Kurd Al-Ghawi dan Hanun dari rumahnya juga pihak yangmenyerahkan separuh rumah Nabil Al-Kurd dan ibunya almarhumah Rifqah al-Kurdsecara dzalim kepada pencuri rakus yahudi yang hari ini juga berupaya mengusirwarga untuk mendapatkan semua hak yang berada di tangan warga Syekh Jarrah.
Haniyahmenambahkan &ldquoSaya sampaikan kepada Anda semua dengan penuh keyakinan bahwabangsa Palestina akan terus merespon seruan Anda seperti yang terjadisebelumnya demikian juga umat Islam dan semua pihak yang peduli. Kami tegaskanbahwa pihak perlawanan tidak akan membiarkan pengadilan zionis merebut hak Andasecara curang yang tak mereka dapatkan lewat perang kalian semua jangansampai terlibat menerima penawaran mereka karena mereka adalah entitas illegaldi bumi kita sehingga tidak mungkin berlaku adil dan akan tiba waktunyadimana perimbangan ini akan berubah.&rdquo
DitegaskanHaniyah bahwa penjajah bukan pihak yang menentukan kita dan hari ini kitamemahami lebih dari sebelumnya bahwa mengusir penjajah dari bumi kita adalahketetapan yang pasti dan kehendak bangsa dan perlawanannya mampu memaksapenjajah untuk melakukan evaluasi dan kawasan Syekh Jarrah akan tetap kokohdengan dukungan bangsa dan pejuang perlawanannya sampai tiba saat pembebasanPalestina yaitu saat yang kita nanti dalam waktu dekat dan tidak akan terlalulama lagi dengan ijin Allah.
Komunikasidengan warga Syekh Jarrah dilakukan pasca pembaruan penawaran pihak pengadilanyang telah ditolak pihak keluarga Palestina di kawasan Syekh Jarrah Al-Qudsyaitu tetap di rumah mereka &ldquosebagai penyewa&rdquo untuk jangka waktu 15 tahun.
Selamawaktu ini pihak keluarga Palestina yang tinggal dirumah sewaktu-waktuterancam pengusiran dari asosiasi Nahlat Simon yang mengklaim kepemilikanlahan tersebut.
Sebanyak27 keluarga Palestina tinggal dirumah-rumah mereka yang terancam penyitaanmereka tingga di tempat ini sejak tahun 1956 berdasarkan kesepakatan antarapemerintah Yordania dan badan PBB untuk bantuan pengungsi Palestina (UNRWA).
Kelompokpermukiman zionis mengklaim bahwa rumah-rumah tersebut dibangun di lahan milikyahudi sebelum tahun 1948 namun klaim ini ditepis pihak Palestina. (mq/pip)