Tue 6-May-2025

Konfrontasi dengan Pasukan Israel di Selatan Jenin

Minggu 24-Oktober-2021

Sejumlah warga Palestina mengalami sesak nafas pada Sabtu (23/10/2021)malam dalam konfrontasi dengan pasukan pendudukan Israel yang mendirikan pospemeriksaan militer di persimpangan desa Anza dan di persimpangan Ajja selatanJenin.

Sumber-sumber lokal mengatakan pasukan pendudukan Israel menembakkanpeluru logam bom suara dan gas air mata ke para pemuda yang menyebabkanbeberapa dari mereka mengalami sesak nafas.

Sumber-sumber ini menambahkan bahwa pasukan pendudukan Israel mendirikanpos pemeriksaan militer di persimpangan desa Ajja. Mereka mulai menghadang danmemberhentikan kendaraan menggeledah dan memeriksa identitas penumpangnya sehinggamenghambat pergerakan warga.

Sejak dimulainya intifada Palestina kedua pada bulan September 2000otoritas pendudukan Israel telah mendirikan ratusan pos pemeriksaan militerpermanen dan non permanen yang berpindah-pindah. Pos-pos ini mengisolasikomunitas Palestina satu sama lain menghalangi keterhubungan serta menghambatpergerakan warga di antara komunitas Palestina satu sama lain.

Pada September 2011 menurut Kantor PBB untuk Koordinasi UrusanKemanusiaan (OCHA) ada 522 pos pemeriksaan militer permanen yang menghambatpergerakan orang Palestina di Tepi Barat. Selain itu setiap bulan ada rata-rata495 pos pemeriksaan tidak tetap yang berpindah-pindah.

Pos-pos pemeriksaan ini dikelola oleh tentara pendudukan Israelpolisi atau penjaga perbatasan. Atau oleh perusahaan-perusahaan swasta.Sebagian besar pos pemeriksaan ini dilengkapi dengan kamera pengawas menaramiliter gerbang besi ruang-ruang pemeriksaan ruang tunggu dan jalur khususuntuk menggeledah dan memeriksa mobil dan warga sipil Palestina.

Pos-pos ini telah dan masih merupakan penghalang penghambat danmenjadi penyebab utama memburuknya kondisi ekonomi sosial kesehatan dankemanusiaan Palestina serta mnjadi salah satu arena di mana otoritaspendudukan Israel mempraktekkan rasisme terhadap warga Palestina jugapelanggaran terhadap semua konvensi dan norma internasional. Yang terus mendorongmereka melakukan pelanggaran-pelanggaran tersebut adalah tidak adanya sanksiyang diberlakukan hingga hari ini. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied