Tue 6-May-2025

Hamas Memuji Sikap Malaysia yang Anti-Pendudukan Israel

Kamis 21-Oktober-2021

Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengapresiasi pernyataan MenteriLuar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah yang membantah tuduhan Israel bahwaMalaysia bermaksud untuk bergabung dengan proses normalisasi dan bergabungdengan apa yang disebut perjanjian Abraham.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis kemarin Rabu (20/10/2021) Hamasmenghargai pemegaslam daro menlu Malaysia bahwa negaranya akan mendukung rakyatPalestina dalam perjuangan mereka melawan pendudukan penjajah Zionis di jalanmenuju kebebasan dan kemerdekaan.

Hamas memuji komitmen bersejarah Malaysia pemerintah rakyat danparlemennya untuk menentang normalisasi dan melawan rencana jahat Zionis ini yangbertujuan untuk menembus kawasan dan mengendalikan potensinya denganmengorbankan bangsa dan masa depan generasinya.

Sebelumnya Gerakan Hamas menyerukan pembatalan perjanjian”Abraham” dan pembubaran segala bentuk normalisasi dengan penjajahIsrael. Hamas menyerukan kepada bangsa Arab dan dunia Islam serta semuakekuatan vitalnya untuk mengembalikan peran nasionalnya dalam membela Palestinadan statusnya sebagai isu sentralnya.

Gerakan Hamas menyerukan “perlunya upaya untuk mempercepatperbaikan jalur politik yang salah ini agar selaras dengan aspirasi semuarakyat kawasan yang menolak semua jalur yang disebut normalisasi dengan entitasZionis.”

Hamas menyatakan bahwa apa yang disebut perjanjian Abraham adalahproyek par excellence Zionis-Amerika. Proyek ini bertujuan untukmenciptakan keterbukaan dan normalisasi regional dengan entitas Zionismengintegrasikan entitas penjajah ini ke dalam kawasan dan menjalin aliansidengannya.

Pada 15 September 2020 UEA dan Bahrain secara resmi menandatanganidua perjanjian normalisasi dengan pendudukan Israel yang disponsori olehAmerika Serikat. Sementara itu Sudan dan Maroko menyusul mereka dalam”Perjanjian Abraham”. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied