Tue 6-May-2025

Gurun Negev Inti Konflik dan Gudang Rahasia

Selasa 19-Oktober-2021

Bagian bersejarah Palestina yang terlupakan inibukan hanya sekadar gurun tetapi Israel menyembunyikan rahasia keamanan danmiliternya di sana. Israel selalu menjaga ketat ke wilayah tersebut.

Gurun Negev memiliki urgensi khusus dalamgeografi politik Palestina karena merupakan inti dari konflik sejak awal Nakba(prahara 1948). &nbspSelain karena wilayah yangluas juga karena pentingnya proyek strategis Israel di sana.

Luas Negev adalah 14.000 kilometer persegi danmenempati 46% dari wilayah Palestina yang bersejarah. Dihuni klan Arab yang terhubungdengan suku Sinai Semenanjung Arab dan Yordania. Kota-kota yang palingpenting adalah Beersheba dan Rahat.

Beberapa hari lalu Israel mengumumkanpendirian proyek pemukiman baru di Negev dan Galilea Atas tanpa mengungkapkan detaillengkap dari rencana tersebut yang biasanya mengambil jalan dengan membangunkota pemukiman Yahudi dan cenderung membangun kawasan dengan keamanan dan sifatmiliter yang dominan.

Sejak pendudukan Palestina di gurun Negev Israeltelah mendirikan proyek-proyek strategis yang paling penting di atasnya adalahreaktor nuklir Dimona pangkalan militer dan keamanan penjara dan stasiunmata-mata yang terbesar di Timur Tengah.

Gudang Rahasia

Sejak Nakba Palestina tahun 1948 sampaisekarang tak ada yang mampu mengungkap rahasia Negev. Dengan luas wilayahnya initetap saja jauh dari penelitian para sarjana geografis selain yang berkebangsaanIsrael.

Komite Menteri Israel untuk Urusan Perumahan(Kabinet Perumahan) mengumumkan bahwa mereka telah menyetujui pendirian empatkota pemukiman Yahudi baru beberapa hari yang lalu dan menyembunyikanratifikasi pembentukan kota pemukiman kelima khusus kaum elit.

Empat kota pemukiman Israel yang diumumkan KabinetPerumahan adalah Daniel Ir Avot &nbspNitzanitdi Negev dan Shibolt di dekat desa Turan di Galilea Bawah untuk mengusir wargaArab di desa-desa yang tidak diakui Israel di Negev.

Dr. Ghassan Wishah seorang profesor sejarah diUniversitas Islam Gaza mengatakan bahwa Negev merupakan 46% dari wilayahPalestina sebuah wilayah yang luas dengan geografi yang kompleks yangdibutuhkan kekuatan penjajah untuk menciptakan sabuk keamanan yang memberikanperlindungan.

Dr Ghassan Weshah

Ghassan menambahkan ke Pusat InformasiPalestina &ldquoSebagian besar situs militer sensitif pendudukan berada diNegev serta reaktor nuklirnya penjara-penjara penting dan pangkalan keamanandan militer besar di Negev.

Pendudukan wilayah Negev merupakan faktorpenentu dalam kontrol Israel atas Palestina pada tahun 1948. Gurun Negev menjadiajang beberapa pertempuran oleh pejuang dari negara-negara Arab dan Israel tidakberhasil memperketat kontrol atas Palestina sampai menduduki Negev.

Perlawanan Arab yang datang membantu Palestinatelah memperketat kontrolnya atas mafia-mafia Zionis di beberapa daerah. Ketikapengepungan kota Yerusalem (Al-Quds) dan Ramle berakhir pesawat-pesawatpendudukan membombardir dan menguasai Negev. Perimbangan pertempuran pun berbalik.

Dari sudut pandang geopolitik gurun Negevmasih merupakan wilayah &ldquoperawan&rdquo kekayaan alamnya dan sebagian besar sumberdaya alamnya belum ditemukan dan tereksplorasi. Terutama setelah pendudukan Israelmengubahnya menjadi daerah untuk kegiatan militer dan keamanan.

Pada tahun 2019 pemerintah pendudukan Israelmenyetujui rencana Ramat Bekaa. Dimana konsekwensinya pabrik militer dan pabrikkimia berbahaya akan dipindahkan dari Palestina bagian utara ke wilayah Negev.Menurut media Israel ini menyebabkan tingkat polusi yang tinggi di daerahpesisir.

Kata Dr. Gamal Amro seorang ahli dalam urusanpemukiman mengatakan bahwa Negev adalah daerah yang luas dengan cuaca panas. Memilikisumber daya energi di atas dan di bawah tanah. Di sana dibangun proyek-proyekekonomi khususnya pertanian untuk produksi buah-buahan non-musiman.

Dr. Jamal Amru

Dia melanjutkan ke Pusat Informasi Palestina“Di Negev terdapat pangkalan militer AS yang besar dan stasiun mata-mataberkualitas tinggi. Ini adalah tempat yang paling tepat untuk mewujudkan misikeamanan dan militer.”

Dalam laporannya tahun 2020 Human Rights Watchmengkonfirmasi bahwa kebijakan Israel memperlakukan kota-kota di dalamperbatasannya dengan tidak adanya kesetaraan yang mencolok karena memadatiorang-orang Palestina ke tempat-tempat yang penuh sesak sambil memberikantanah yang luas ke kota-kota Yahudi.”

Pemukiman Khusus

Ketika penjajah Israel mengumumkan pendirianproyek pemukiman di Negev yang dimaksud biasanya tidak membangun kota atau perkampunganyang dihuni pemukim berkeliaran yang datang kedalaman Afrika atau Eropa timurdan barat karena pemukiman di sana memiliki tujuan yang berbeda.

Jumlah warga Arab Palestina di Negev sebelumtahun 1948 mencapai 100 ribu orang yang menjadi target politik pengusiran danpenggusuran wilayah serta penggusuran rumah dengan alasan desa-desa merekatidak diakui oleh pemerintah Israel. Padahal mereka ada di sana sebelum Israel didirikan.Namun kondisi ekonomi mereka saat ini lebih sulit.

Sekitar 270.000 warga Arab Palestina sekarangtinggal di Negev termasuk 100.000 orang di desa-desa yang tidak diakui olehpemerintah pendudukan Israel yang mendirikan 7 perkotaan dan mengevakuasi setengahdari populasi Badui Palestina dalam dua dekade terakhir.

Menteri Perumahan Israel Gallant mengomentaripendirian proyek pemukiman baru di Negev beberapa hari yang lalu denganmengatakan &ldquoSaya menyambut baik persetujuan kabinet Israel atas pembangunan perumahanuntuk mendirikan kota-kota baru di Negev. Ini merupakan langkah penting lainnyadalam strategi rencana yang kami pimpin sebagai bagian dari implementasi mimpiBen-Gurion yang merupakan mimpi membangun pemukiman Yahudi di Negev.&rdquo

Profesor sejarah Weshah menyinggung bahwa penjajahIsrael sangat berkepentingan menerapkan praktik politik dan keamanannya untukmengubah Negev menjadi wilayah eksklusif bagi penduduk Arab Palestina yang terisolirdi kota-kota yang dikendalikan Israel.

Setelah konflik berkelanjutan antara pemerintahpendudukan Israel dan penduduk Arab Palestina Israel mengakui 11 dari 46 desa.35 desa lainnya tidak diakui Israel dan tidak menikmati layanan dasar sebagaiwarga.

Penduduk perkampungan dan pedesaan yang tidak diakuiIsrael tidak memperoleh izin membangun atau mendirikan proyek tidakmendapatkan jaringan listrik air dan komunikasi. Kehidupan mereka menjadi realitapahit.

Proyek Prawer yang disetujui oleh pemerintah penjajahIsrael pada tahun 2013 menyita sekitar 700.000 dunam lahan dan mengepung wargaArab Palestina yang merupakan 30% dari populasi Negev hanya menikmati 1% daritanah Negev. Israel melakukan ini dengan tujuan mengusir warga Palestina danmerebut tanah mereka.

Dr. Amr pakar urusan pemukiman menyatakan pendudukanIsrael tidak terburu-buru ketika mengumumkan pendirian proyek pemukiman diNegev dan pada saat yang sama ingin menghancurkan komunitas Arab seperti desa al-Araqib.

Dia menambahkan “Penjajah Israel berusahamenciptakan pemukiman yang menjaga &nbspkeamanannya dan memiliki karakter keamanan bagipenduduknya dan bukan karakter membangun kota. Israel memiliki banyak proyekpemukiman di tanah Tepi Barat.”

Perbatasan geografis Negev bersinggungan denganseluruh bagian selatan Palestina yang bersejarah. Israel telah mengubah ribuandunum (acre) di antaranya menjadi cagar alam dan tersembunyi di kedalamangurun pusat militer dan keamanannya. (at/pip)

Tautan Pendek:

Copied