Tue 6-May-2025

2 Serikat Internasional Desak Uni Eropa Aku Negara Palestina

Sabtu 16-Oktober-2021

Para pemimpin Konfederasi Serikat BuruhInternasional (ITUC) dan Serikat Buruh Eropa (ETUC) yang mewakili lebih dari200 juta pekerja di seluruh dunia meminta Dewan Uni Eropa dan negara-negaraanggotanya untuk mengambil tindakan segera dan konkrit terkait langkah-langkah resmimengakui Negara Palestina.

Dalam surat yang dikirimkan kepada SekretarisJenderal Federasi Serikat Buruh Palestina Shaher Saad bahwa kedua serikattersebut mendesak para kepala negara Uni Eropa yang berpartisipasi dalam DewanEropa secara resmi mengakui Negara Palestina.

Surat seruan ini disampaikan sebagai tanggapanatas seruan para pekerja kepada pemerintah dan parlemen negara mereka untukmemberikan hak penuh kepada rakyat Palestina untuk hidup di negara yang merdekadan aman dari bahaya ancaman eksternal yang disebabkan oleh kehadiran Israelsebagai kekuatan pendudukan militer atas wilayah Palestina dari tahun 1967.

Dua serikat internasional ini menekankan bahwarakyat Palestina terus-menerus menjadi sasaran pelanggaran serius oleh otoritaspendudukan Israel terutama terhadap pekerja laki-laki dan perempuan Palestina.

Mereka menyinggung bahwa laporan KonfederasiSerikat Buruh Internasional baru-baru ini menyoroti eksploitasi dan pemaksaanpara pekerja Palestina perampasan tanah dan pembangunan pemukiman yangmenghancurkan sisa harapan pembentukan Palestina merdeka.

Kedua serikat pekerja menyerukan pembaruankomitmen Uni Eropa mempromosikan penghormatan terhadap hak asasi manusiasebagai komponen utama dari kebijakan luar negerinya. Juga dalam menegaskankomitmennya mengembangkan kebijakan dan prosedur bersama mengkonsolidasikan danmendukung demokrasi supremasi hukum dan hak asasi manusia serta disiplinterhadap aturan dan prinsip hukum internasional di semua bidang hubunganinternasional.

Kedua serikat meminta Uni Eropa mematuhikomitmen historis Parlemen Eropa yang memberikan suara sangat banyak pada tahun2014 mendukung resolusi yang mengakui negara Palestina. Parlemen yang samakemudian mengadopsi resolusi yang menegaskan dukungannya untuk solusi duanegara berdasarkan perbatasan 1967.

“Iklim global memiliki peluang langka danberharga untuk memaksakan solusi dua negara yang perlu lebih banyak membutuhkankeseriusan Eropa melalui inisiatif diplomatik secara darurat yang bertujuan mencapaisolusi yang adil dan berkelanjutan untuk konflik Palestina yang berlarut-larutini. Hal tersebut tentu berdasarkan tiga prinsip utama yaitu: pluralisme:kepatuhan terhadap hak asasi manusia penghormatan terhadap supremasi hukumdan pengakuan Negara Palestina yang merupakan langkah penting untuk mewujudkantujuan tersebut.&rdquo Tegas mereka.

Dalam suratnya mereka meminta Uni Eropa untukmenerapkan Deklarasi Venesia yang dikeluarkan Uni Eropa pada Juni 1980 yangmengakui hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri.

Kedua serikat menambahkan bahwa sudah waktunya untukmenghadapi kenyataan setelah puluhan tahun menunggu membuang-buang waktu danmenumpahkan lebih banyak darah. Perdamaian tidak akan bisa dibangun dengan berlanjutnyapendudukan Israel yang tidak ada batas waktunya. Pengakuan Negara Palestinatelah menjadi basis perbatasan 1967 denga ibu kotanya Yerusalem Timur diperlukanuntuk memberi Palestina cakrawala diplomatik yang menjanjikan. (at/pip)

Tautan Pendek:

Copied