Sudah enam tahun usia Intifadhahal-Quds yang pecah pada awal Oktober 2015 lalu. Di saat yang sama rakyat Palestinamasih menunggu bayang-bayang kemenangan pertempuran “Saif al-Quds”yang pecah pada Mei 2021 lalu. Dan mereka terus melanjutkan perlawanan di TepiBarat Jalur Gaza dan wilayah Palestina yang diduduki penjajah Israel sejaktahun 1948 (Palestina 48) melawan pendudukan Zionis dengan segala cara dansarana yang tersedia.
Intifadhah al-Quds meletus pada awalOktober 2015 menyusul pembakaran yang dilakukan para pemukim Yahudi terhadap keluargaDawabisha di provinsi Nablus berlanjutnya pelanggaran yang terus dilakukanpenjajah Israel terhadap Masjid al-Aqsha serta pelarangan terhadap majlis ilmudi serambi Masjid al-Aqsha dan bersiaga di halaman masjid.
Percikan permulaan
Beberapa hari setelah kejahatan pembakarankeluarga Dawabasha Brigade Al-Qassam menyulut Intifadhah al-Quds pada 1Oktober 2015 ketika salah satu kelompok di kota Nablus melakukan operasipenembakan di dekat kompleks permukiman Yahudi &ldquoItamar&rdquo. Aksi ini menyebabkan terbunuhnyapemukim Zionis. Aksi ini kemudian diikuti dengan serangkaian aksi penabrakan penikamanserta aksi-aksi penembakan heroik di Tepi Barat dan al-Quds yang dilakukan parapemuda Palestina.
Jumlah aksi-aksi heroik yangdilakukan oleh perlawanan dan pemuda Palestina mencapai 147 serangan penikamanyang paling menonjol dari aksi tersebut adalah aksi yang dilakukan Muhannadal-Halabi di kota al-Quds yang menewaskan dua pemukim Israel. Kemudian aksiyang dilakukan Omar al-Abed di “Halamish” yang menewaskan tigapemukim Israel. Juga aksi yang dilakukan Raed al-Masalma di Kota Tel al-Rabee yangmenewaskan dua orang pemukim Israel
Adapun aksi penabrakan selamaintifadhah al-Quds berjumlah 44 aksi. Yang paling menonjol adalah aksipenabrakan yang dilakukan Alaa al-Jamal yang menewaskan seorang rabi Zionis danmelukai 7 pemukim Israel lainnya. Kemudian aksi penabrakan yang dilakukan Fadial-Qanbar dari Jabal al- Mukabber al-Quds yang menewaskan 4 orang Zionis danmelukai 15 orang lainnya.
Para pemuda Palestina juga melakukan266 serangan penembakan terhadap tentara pendudukan Israel dan pemukimpendatang Yahudi. Yang paling menonjol adalah aksi penembakan yang dilakukan BahaAlyan dan Bilal Ghanem yang menarget bus Zionis di kota al-Quds. Kemudian aksipenembakan yang dilakukan Nashaat Melhem yang menarget pengunjung sebuah kafedi pusat kota Tel Aviv. Juga aksi penembakan yang dilakukan Abdul Basit Al-Harbdi dekat kompleks permukiman Yahudi Gush Etzion. Serta aksi penembakan yangdilakukan Nimr Al-Jamal di kota al-Quds.
Selama Intifadhah al-Quds terjadi 10.950konfrontasi antara para pemuda Palestina dengan tentara pendudukan Israel diseluruh Tepi Barat yang disertai dengan aksi pelemparan 1.625 bom Molotov dan362 alat peledak. Demikian menurut data yang diterbitkan oleh situs mediaHamas.
Dalam dua tahun pertama Intifadhahal-Quds sebanyak 327 warga Palestina gugur dan lebih dari 4.255 lainnya terluka.Sementara aksi-aksi yang dilakukan oleh Palestina dalam dua tahun pertamaIntifadhah telah menyebabkan 59 orang Zionis tewas dan 1.179 lainnya terluka.
Meski enam tahun telah berlalu sejakIntifadhah al-Quds meletus namun semangat perlawanan dan keteguhan yangdihidupkan kembali oleh intifadhah tersebut masih hidup pada diri rakyatPalestina dan mengalir di dalam nadi mereka.
Aksi Beita dan Beit Dajan
Dari pertempuran &ldquoSaif al-Quds&rdquo dimana rakyat Palestina bangkit di berbagai tempat mereka berada untuk membelaal-Quds dan Masjid al-Aqsha dan telah memberikan pelajaran yang tidak bisadilupakan oleh penjajah Zionis perlawanan rakyat Palestina tampil dalam bentukterbaik berupa partisipasi masyarakat kota Beita dan Beit Dajan di Nablus dalamaksi demonstrasi rakyat dan “irbak laily” (aksi kegaduhanmalam dengan tujuan untuk menciptakan kebingunan di kalangan pasukan Israel danpara pemukim Yahudi) untuk mempertahankan tanah di kedua kota tersebut yangterancam oleh koloni permukiman Israel.
Selama hampir 150 hari rakyatPalestina di kota Beita terus melakukan demonstrasi rakyat dan aksi “irbaklaily” untuk menghadapi tentara pendudukan Israel dan para pemukim pendatangZionis yang menguasai Jabal Sabih di kota tersebut dan mengubahnya menjadi kolonipermukiman Yahudi.
Penduduk kota Beita dan Beit Dajanmenggunakan melakukan aksi mereka dengan membakar ban-ban bekas membunyikan klaksonyang mengeluarkan suara gaduh dan mengganggu dan menyalakan lampu dengancahaya yang sangat menyilaukan tujuannya adalah untuk mengganggu para pemukim pendaangZionis dan mendorong mereka untuk meninggalkan tanah yang mereka duduki.
Bentrokan Jenin
Di kota dan kamp pengungsi Jeninpara pejuang perlawanan kembali menorehkan lukisan kemuliaan dan kebanggaan dengandarah mereka. Mereka menghadang pasukan pendudukan Israel yang menyerbu kamp pengungsiJenin dari waktu ke waktu untuk menangkap dan mengintimidasi warga. Dalam setahunsebanyak 12 wrga Jenin gugur sembilan di antaranya gugur dalam bentrokanbersenjata dengan pasukan pendudukan penjajah Israel.
Eskalasi perlawanan bersenjata dan perlawananrakyat di kota Jenin dan kampnya secara khusus dan di Tepi Barat pada umumnyabersamaan dengan pecahnya pertempuran “Saif al-Quds” pada Mei laluyang terjadi setelah para pemukim pendatang Zionis mengancam aksi menyerbuMasjid al-Aqsha dan pengusiran keluarga-keluarga Palestina dari kampung SheikhJarrah di al-Quds.
Intifadhah Al-Quds dan Pertempuran &ldquoSaifAl-Quds&rdquo merupakan perpanjangan dari intifadhah rakyat Palestina dan perjuanganpanjang mereka. Keduanya membuktikan bahwa pilihan perlawanan adalah caraterpendek dan paling efektif untuk membebaskan Palestina dan mengembalikan hakkepada pemiliknya yang sah. (was/pip)