Puluhan ulama umat mengutuk pelanggaran zionis terhadap MasjidilAqsha dan rencana mereka membaginya secara waktu dan tempat. Para ulamamenegaskan kewajiban mendukung para tawanan Palestina membela dan membebaskanmereka.
Hal itu disampaikan dalam siaran pers penutupan Multaqo UlamaDukung Para Tawanan dan Al-Aqsha yang dihadiri puluhan tokoh ulama umat viazoom yang diselenggaakan Lembaga Ulama Palestina juga diikuti 45 lembagaulama.
Ditegaskan bahwa Masjidil Aqsha berada dalam penahanan terpanjangdan merupakan prioritas umat untuk membebaskannya.
Para ulama mengutuk semua bentuk pelanggaran zionis terhadapMasjidil Aqsha dan menolak rencana simbolis pembagian Al-Aqsha baik tempat danwaktu dan menyerukan kepada segenap umat untuk melawan rencana ini.
Masjidil Aqsha dengan segenap bagian dan temboknya bagian atas danbagian bawahnya merupakan murni milik umat Islam dan bukan selain mereka disegenap jengkal tanahnya sepanjang jaman sampai hari kiamat.
Para ulama umat menyerukan kepada segenap kaum muslimin untukmemberikan dukungan dan bantuan bagi warga Al-Quds yang bersiaga karena merekamerupakan ujung tombak membela Al-Aqsha dan semua bentuk pengabaian terhadapmereka sama dengan mengabaikan Al-Aqsha dan tempat suci umat Islam.
Seruan juga disampaikan kepada Organisasi Kerjasama Islam (OKI)untuk menjadikan Masjidil Aqsha sebagai persoalan utamanya dan hadir dalamsegenap pertemuan dan pergerakannya.
Para ulama juga menyampaikan apresiasi kepada segenap tawananPalestina di penjara Israel terutama 6 tawanan yang pernah membebaskan dirilewat terowongan kepahlawanan di penjara Gilboa.
Para ulama menegaskan kewajiban membebaskan para tawanan dengansegenap cara yang memungkinkan membebaskan mereka menjadi prioritas utama kaummuslimin untuk selamanya.
Dan kepada segenap ulama dan para khatib diminta mendoakan paratawanan dan Al-Aqsha dalam khutbah jumat di segenap dunia Islam sertamenyampaikan informasi doa bagi para tawanan dan Baitul Maqdis dalam kesehariankaum muslimin.
Selain itu persoalan tawanan Palestina di penjara Israel harusmenjadi sorotan di forum politik media dan pemikiran menggalang opini public untukmelakukan solidaritas bagi mereka.  (mq/pip)