Mon 5-May-2025

Konferensi Normalisasi Erbil Irak Tegaskan Lagi Tolak Resmi

Minggu 26-September-2021

Penjajah Israel masih mengendalikantangan-tangan tersembunyinya di antara masyarakat Arab. Kadang-kadang muncul didepan umum dan kadang lainnya rahasia. Mereka berusaha membentuk aliansi untukkepentingan rencana terhadap Yahudisasi di Palestina dan normalisasi di politiknegara Arab.

Upata terakhir dan rencananormalisasi itu adalah konferensi Erbil di wilayah Kurdistan Irak yangdiadakan pada Jumat malam lalu yang disebut “Konferensi Perdamaian danPemulihan”. Tokoh-tokoh lokal yang sebagian besar tidak dikenal dalam arenapolitik berpartisipasi dan menegaskan keinginan mereka untuk normalisasi denganpenjajah Israel.

Dalam sebuah pernyataan setelahkonferensi para peserta mengklaim bahwa mereka mewakili para pemimpin sukuintelektual pemuda dan elemen yang disebutnya “Kebangkitan Irak”yang sebelumnya berperang melawan Al-Qaeda dan mengarahkan Irak untuk masuk kedalam hubungan dengan Israel”.

Setelah aroma konferensi menyebarke tempat terbuka pemerintah Irak mengumumkan penolakannya terhadap konferensitersebut. Pemerintah Irak menegaskan sejak awal bahwa pertemuan ini tidakmewakili pemerintah dan rakyat dan penduduk kota-kota Irak tercinta. Konsep normalisasi secara konstitusionalhukum dan politik ditolak di negara Irak tegas pemerintah.

Pernyataan itu yang dipantau PusatInformasi Palestina ini menambahkan bahwa pemerintah Irak dengan jelasmenyatakan sikap historisnya yang konsisten dalam mendukung tujuan Palestina meraihkeadilan dan membela hak-hak rakyatnya yang terutama adalah hak mereka mendirikannegara merdeka dengan Al-Quds Al-Sharif sebagai ibukotanya dan menolak segalabentuk pembangunan pemukiman Yahudi agresi dan penjajah Israel terhadap saudara-saudararakyat Palestina.

Setelah rincian konferensiterungkap media sosial di Irak menyebarkan tweet yang menolak konferensimenyerukan agar penyelenggara dituntut secara hukum dan memposting tweetmelalui tagar &ldquo#Iraq_against_normalization.&rdquo

Naim al-Aboudi anggota parlemenIrak kepala Komite Komunikasi dan Media Parlemen mengatakan pada saatpenghitungan mundur untuk kematian entitas Israel dimulai beberapa orang diErbil berebut untuk mencoba menyelamatkan Israel dengan mengadakan konferensipertemuan dan seruan untuk normalisasi dengan negara penjajah Palestina.

Dia menambahkan “Kamimengutuk perilaku keterlaluan ini dan menyerukan untuk menghukum mereka yangmelakukannya dengan cara yang pantas bagi pengkhianat dan agen musuh dan tidakmemprovokasi perasaan warga Irak dengan perilaku seperti itu.

Ia menyatakan gerakan hakmenuntut hukuman paling berat bagi penyelenggara dan peserta konferensi Erbilmenyerukan sidang parlemen darurat.

Kepala “koalisi pasukannegara” Ammar al-Hakim mengecam diadakannya konferensi tersebut denganmengatakan “Kami mengutuk dan menolak konferensi pertemuan dan seruanuntuk normalisasi dengan entitas Zionis.” aaa

Dia menambahkan “MasalahPalestina menjadi masalah bersama pertama bangsa Arab dan Muslim dan olehkarena itu kami memperbarui dukungan penuh kami untuk rakyat Palestina tujuanmereka mendapatkan keadilan dan perjuangan mereka untuk memulihkan hak merekayang dirampas Israel dan bahwa perjuangan Palestina adalah hak yang tidaktermasuk dalam undang-undang pembatasan.”

Politisi Irak Izzatal-Shabandar mengomentari kasus tersebut dengan mengatakan “Semuakekuatan nasional yang terhormat harus menyerukan sidang darurat DewanPerwakilan Rakyat untuk mengaktifkan undang-undang yang mengkriminalisasispionase Israel dan normalisasi dengan entitas Zionis yang telah merebut tanahdan kesucian kami.” (at/pip)

Tautan Pendek:

Copied