Gaza masih merupakan matarantai yang tidak dapat ditembus. Pemerintah pendudukan “Israel”tidak dapat mematahkan tekad kuat mereka. Akhirnya Israel menawarkan solusisementara dan pemberian fasilitas ekonomi sementara untuk menghindari esensi dari tujuanpolitik mereka.
Dalam rencana ekonomi YairLapid Menteri Luar Negeri Israel bertajuk &ldquoekonomi untuk keamanan” bahwatidak ada yang baru bisa dikatakan atau dikembalikan lama kecuali visi lamahanya ditambahi &lsquodasi&rsquo.
Rencana tersebut didasarkanpada penawaran fasilitas ekonomi dan kemanusiaan untuk membangun kembali danpemulihan Gaza yang hancur setelah agresi di bidang infrastruktur energi danperumahan di bawah pengawasan Otoritas Palestina dengan imbalan penciptaansituasi dan kondisi gencatan senjata jangka panjang.
Pengamat politik di Gazamelihat dalam rencana tersebut pengulangan rencana perdamaian ekonomi yangditerima dari tahun 1967 M hingga Deal of Century tanpa solusi politik yangnyata atas penderitaan Gaza.
Itu disebutkan dalam rencana”Israel” yang diumumkan yang didasarkan pada dua fase  pertama rehabilitasi kemanusiaan sebagaiimbalan atas upaya terkoordinasi melawan Hamas reformasi sistem kelistrikanpengiriman gas desalinasi air dan peningkatan kesehatan dan infrastruktur.
Tahap kedua didasarkan padarencana ekonomi lengkap untuk keamanan jika Hamas menerima prinsip-prinsip TimKuartet internasional mengembangkan pelabuhan Gaza membangun zona industridan transportasi antara Gaza dan Tepi Barat dan meningkatkan investasiinternasional bersama dengan Israel Mesir dan Otoritas Palestina.
Penipuan Politik
Apa yang ditawarkan oleh pemerintahyang dinilai lemah Naftali Bennett adalah &ldquokomoditas using&rdquo dan mengulang matarantai mengingat keinginan Amerika Serikat untuk mencapai ketenangan di TimurTengah di mana Gaza telah menjadi episode yang paling menegangkan.
Memang benar selama dua dekadeterakhir Gaza tidak mendapat dukungan hangat dari negara-negara kawasan.Terutama pada saat normalisasi Arab dan solusi untuk krisisnya dari sudutpandang kemanusiaan dan ekonomi adalah siklus berulang yang cenderung gagal.
Lapid Menteri Luar NegeriIsrael mengatakan tentang rencana pemerintahnya “Negara Israel perlumenjawab pertanyaan untuk dirinya sendiri: Apa yang ingin kita lakukan tentangGaza?” Rencana itu menjawab: “Sejak Israel meninggalkan Jalur Gazapada tahun 2005 kami telah diseret ke babak demi babak. Kekerasan telahmenyebabkan penderitaan bagi rakyat kami dan merusak dan membuat ekonomi kamirugi.”
Ia menambahkan &ldquoKebijakan yangditempuh Israel sejauh ini tidak mengubah situasi secara mendasar. PenutupanGaza itu tidak menghentikan penyelundupan dan produksi senjata.. Tadi malamkami kembali menyerang Gaza. Setelah itu rudal lain ditembakkan dan wargamengungsi ke tempat perlindungan mereka. Kita perlu berubah.”
Dr Ahmed Rafiq Awad seoranganalis politik mengatakan bahwa Israel dari tahun 1967  berusaha menghindari hak-hak politikPalestina di Gaza dan menggantinya dengan insentif ekonomi dan memperbaikikondisi kehidupan.
Kepada Pusat InformasiPalestina dia menambahkan “Dari masa pemerintahan Buruh pada tahun 1967M hingga hari ini mereka mencoba untuk menghindari tuntutan politik kemudianmereka mengadopsi visi kesukuan dan pemimpin tradisional dan setelah tahun1970 M mereka memfasilitasi pekerjaan dan kemudian membuat ikatan desa dandengan Perjanjian Oslo mereka hanya mengembangkan kebijakan ekonomi.”
Gagasan perdamaian ekonomiadalah resep trik yang mengerdilkan penderitaan sejarah Gaza dalam masalahsubsistensi kehidupan sehari-hari tanpa solusi politik dan itu disebutkandalam warna berulang dalam visi sebelumnya “Netanyahu” dan bahkankesepakatan abad di masa “Trump” presiden Amerika.
Pemerintah Bennett menyajikanrencana ekonomi untuk mencapai gencatan senjata dalam rencana untuk melucuti senjataperlawanan melalui jendela rehabilitasi kehidupan ekonomi Gaza yang mengalamiagresi berulang-ulang yang menghancurkan sendi kehidupan ekonominya kemudianruntuh dan menjadi krisis yang menjalar kemana-mana.
Esensi Amerika
Talal Okal seorang analispolitik mengatakan bahwa jika Israel jujur dalam visi ekonominya negara penjajahini harus membuka semua penyeberangan (perlintasan dan cek poin) Gaza danmencabut blockade sepenuhnya.
Kepada Pusat InformasiPalestina dia melanjutkan tujuan politik berbeda-beda antara setiap pemerintahIsrael. Terbaru pemerintah Bennett dengan semua tujuan dan target yang bertentangandengan tujuan Palestina untuk membangun solusi politik di Gaza sebagai bagiandari tanah air.
Ada kontradiksi polarisasi yangmendalam antara visi ekonomi Israel dan realitas situasi di lapangan. Tanpasolusi politik tuntutan ekonomi di Gaza akan tetap terseret pada situasi ketegangandan Tarik ulur setiap kali terjadi pertempuran lapangan.
Rencana ekonomi Israel adalah &ldquoanaksah&rdquo dari salah satu pasal “Kesepakatan Abad Ini” (Deal of Century)yang menjabarkan visi ekonomi untuk perjuangan Palestina khususnya Gaza dandidukung oleh konferensi “Manamah” (Bahrain) pada tahun 2019 yangbertajuk Ekonomi Kemakmuran dalam Terang Normalisasi.
Visi Imperialisme
Analis Awad menggambarkanrencana Israel sebagai visi imperialisme dan arogan yang merongrong hak-hakPalestina seolah-olah perhatian besarnya hanya apa yang harus dimakan dan apayang diminum?!
Gaza penyebab &lsquosakit kepalakronis&rsquo yang telah membingungkan pemerintah Israel yang pernah ditawarkankepada Palestina dari pemberian kewarganegaraan di negara lain deportasi dan tawaranlainnya yang semuanya gagal. Gaza tetap mempertahankan sikap nasionalnya.
Analis Awad melanjutkan rencanaLapid mengambil satu bagian dari Deal of Centry yakni bagian ekonomi saja. Tidakpernah berbicara tentang proyek negara dan tuntutan politik Gaza secara khusus.
Jika menganalisis realistis pemandanganGaza yang memburuk bisa jadi menerima tawanan memperbiki ekonomi menjadi bahandiskusi atas dasar “menerima apa yang ada”. Namun menerimanya tidakberarti berjalan sesuai dengan visi Israel tentang penyelesaian politik.
Mengaitkan konpensasi perbaikanekonomi dengan penyelesaian politik membutuhkan visi Palestina yangkomprehensif jika berangkat dari niat baik Israel. Ini masih jauh karenaIsrael telah menyediakan fasilitas sementara yang akan ditariknya kapan pun Israelingin.
Pengamat Okal menekankan bahwapemerintah Bennett bukanlah pemilik inisiatif. Esensinya adalah rencana paksaanpemerintahan Presiden AS Biden yang menginginkan gencatan senjata denganmelonggarkan pemukiman dan mencegah ledakan di Gaza.
Ia melanjutkan tidak adafasilitas dan kemudahan ekonomi Israel yang terlihat terang atau bertahan lama.Bisa jadi fasilitas tersebut hanya bertahan selama berhari-hari danberminggu-minggu dan kemudian ditarik kembali sesuai dengan interpretasi merekasendiri.
Pengumuman Israel tentangpengembalian daftar sejumlah komoditas dan barang yang dilarang selama ini dariGaza sejak agresi Mei 2021 dan mengizinkan ratusan warga Palestina untukbekerja di Israel yang disampaikan Israel sebagai pemberian fasilitas hebat namunitu tidak banyak mengubah kenyataan Gaza.
Gaza yang selalu dekat denganledakan rakyat yang dikuasai dan dikendalikan oleh pejuang perlawanan yangkekuatan keberanian dan peralatan meningkat menjadi lebih meyakinkan parapemimpin keamanan dan militer di Israel bahwa Gaza seharusnya hanya bernafas kecualimelalui bottle neck (ruang keluar yang sempit).