PusatInformasi Palestina merilis suratyang disampaikan tawanan pejuang Mahmud Al-Aridhah salah satu pejuangterowongan kebebasan kepada ibundanya:
SalamHormat Ibunda
Sayaberupaya datang untuk memelukmu wahai ibunda sebelum meninggalkan dunia initetapi kehendak Allah menentukan hal lainnya.
Engkauselalu berada di hatiku wahai ibunda. Saya sampaikan kabar gembira bahwa saya telahmerasakan buah tin dari pelosok negeri dan kesabaran serta buah delima sayapun telah merasakan kebaikan memakan ikan dan za&rsquotar dan jambu setelah 25tahun terhalang serta sudah saya siapkan sebotol madu sebagai hadiah bagimu.
Titipsalam untuk saudari-saudariku dengan penuh kemuliaan sebagai anugerah dariTuhan juga kepada segenap saudara dan kerabat bahwa saya rindu kepada merekasemua.
Sayamenghirup kebebasan dan melihat dunia telah berubah saya naik ke gunungPalestina beberapa lama melewati dataran yang luas dan saya tahu bahwadataran Arabah ini negeriku yang merupakan bagian kecil dari dataran Bisan danNazaret.
Salambuat semua keluarga dan teman-teman salam saya buat Afihat yang kaus kakinyasaya pakai untuk menerobos pegunungan salam saya buat Abdullah Hudzail Yusufdan isterinya Radad seluruh keluarga Sarah Rahaf Ghadah dan Muhammad salambuat semuanya terutama buat Huda saya sangat merindukannya nanti saya akankirimkan banyak kisah dan cerita untuknya.
PuteramuMahmud Al-Aridhah.  (mq/pip)