Mon 5-May-2025

Huwaidi Seru Pemerintah Libanon Perhatikan Hak-hak Pengungsi Palestina

Kamis 16-September-2021

Ali Huwaidi direktur jenderal Komisi 302 untuk Membela HakPengungsi meminta pemerintah Libanon yang baru untuk memperhatikan hak-hakpengungsi Palestina di kamp-kamp pengungsi Palestina dan komunitas Palestina diLebanon. Dia menegaskan bahwa hal itu akan membawa manfaat ekonomi dan sosial bagiLibanon. dan para pengungsi Palestina.

Dalam sebuah wawancara dengan Pusat Informasi Palestina Huwaidimengatakan &ldquoSetiap kali pemerintah baru Libanon dibentuk kami selalu menyerukanagar pernyataan menterinya berisi perhatian mereka pada hak-hak pengungsi Palestinaseperti hak atas pendidikan pekerjaan kepemilikan perawanan tumah sakitpembentukan lembaga-lembaga serta yang lainnya mengenai hak-hak ekonomi dansosial.

Dia menambahkan “Tuntutan kami didasarkan pada apa yangdinyatakan dalam pembukaan konstitusi Libanon yang menolak rencana memukimkanpengungsi Palestina secara permanen di Libanon dan komitmen dengan hak kembalibagi pengungsi Palestina ke tanah airnya.” Dia menegaskan bahwa penyediaanhak-hak sosial dan ekonomi sangat berkontribusi besar untuk hidup bermartabatsampai para pengungsi kembali ke tanah airnya.

Dia menyatakan bahwa pembentukan pemerintah baru Libanon initerjadi setelah kerja yang panjang dan lewat 13 bulan di tengah-tengah situasisosial dan ekonomi yang sangat buruk di Libanon berupa tingginya harga barangkomoditas pangan dan lain-lain terutama di tengah-tengah pandemi Corona.

Tolak memukimkan pengungsi secara permanen

Huwaidi menegaskan bahwa orang Palestina menolak rencana memumumkanmereka secara permanen di luar tanah Palestina. Mereka komitmen untuk kembali ke tanah airnya yang diduduki olehpenjajah Israel. Dia mengatakan “Kami meminta pemerintah baru Libanon untukmemperhatikan masalah yang sangat penting ini dan untuk mengambil maedah dari keberadaanPalestina di Libanon atas dasar menolak rencana memukimkan pengungsi Palestina secarapermanen di Libanon agar pemerintah Libanon komitmen pada hak pengungsi Palestinauntuk kembali ke tanah airnya dan memberikan hak untuk bekerja dan kepemilikan.”

Dia menambahkan “Hal-hal ini memiliki peran besar dalammengatasi krisis ekonomi di Libanon atas dasar bahwa pengungsi Palestina di Libanonakan menerima gajinya di Libanon dan membelanjakannya di Libanon.”

Dia melanjutkan “Juga tentang masalah kepemilikan ada banyakrumah sampai saat ini yang tidak terdaftar secara resmi yang ditinggali oleh wargaPalestina di luar kamp-kamp pengungsi. Mengatur status hukum rumah-rumahtersebut bisa menggerakkan situasi ekonomi dan memperbaikinya.”

Huwaidi menekankan bahwa mengatur dan memberikan hak-hak ini akanmelayani dan melindungi pengungsi Palestina dan warga negara Libanon. Dia menyatakanbahwa kegagalan untuk memberikan hak-hak ini akan menjadi kondisi yang menekan Palestinadan mereka akan mencari alternatif lain.

Spesialis dalam urusan pengungsi ini menyerukan pentingnya danperlunya meneguhkan pengungsi Palestina di Libanon. Dia mengatakan”Hak-hak ini menjadi salah satu alat untuk meneguhkan pengungsi Palestinadan menahbiskan pengungsi Palestina untuk bekerja mencapai haknya untuk kembalike tanah air.”

Dia menambahkan “Berdiri bersama pengungsi bisa memperkuat statuspolitiknya dengan komitmen pada hak untuk kembali ke tanah ir. Jika terjadi sebaliknyaakan turun menambah tekanan dan penerapan solusi eksternal di antaranya adalahmigrasi ke luar Libanon yang akan mempengaruhi hak untuk kembali para pengungsiPalestina ke tanah airnya.”

Dia menekankan pentingnya para pengungsi Palestina untuk tetaptinggal di sekitar negara mereka yang diduduki penjajah Israel serta tidakmenerapkan ide-ide yang mengandung risiko politik yang mempengaruhi masa depanmereka dan masa depan tanah mereka yang diduduki penjajah Israel.

Huwaidi menyerukan perlunya mengaktifkan kerja serius antara KomiteDialog Libanon-Palestina dan berkoordinasi dengan Komite Aksi Palestina Bersama.Dia menyerukan untuk melakukan tekanan guna memberikan hak-hak ini yang didalamnya ada kepentingan umum rakyat Libanon dan Palestina. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied