Hari Sabtu (11/9/2021) Kepala Gerakan Perlawanan Islam Hamas diluar negeri Khaled Misy&rsquoal meminta para pejabat Libanon untuk meringankanpenderitaan para pengungsi Palestina di negara tersebut.
Hal tersebut disampaikan Misy&rsquoal dalam komunikasi telepon yang dia dilakukandengan Presiden Libanon Michel Aoun dan Perdana Menteri Najib Mikati. Misy&rsquoalmenyampaikan selamat kepada mereka atas pembentukan pemerintahan baru. Demikianmenurut pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh gerakan Hamas.
Misy&rsquoal menyerukan kepada para pejabat Libanon untuk mengurus parapengungsi Palestina yang tinggal di Libanon dan meringankan penderitaan merekasampai mereka kembali ke rumah mereka di Palestina.
Dia menambahkan bahwa “para pengungsi Palestina hanya akanmembantu dan mendukung Libanon sebagai saudaranya dan semua negara tempatmereka mencari perlindungan.”
Misy&rsquoal menyatakan mengungkapkan harapannya semoga pemerintahanbaru Libanon berhasil dan suksen menjalankan pemerintahan berhasil keluar darikrisis yang dialami Libanon dan rakyatnya sehingga bisa mewujudkan stabilitasdan kemakmuran bagi mereka.
Pada Jumat (10/9/2021) Presiden Libanon Aoun dan Perdana MenteriNajib Mikati menandatangani dekrit untuk membentuk pemerintahan baru yangterdiri dari 24 menteri setelah 13 bulan mengalami kevakuman politik.
Menurut Badan Bantuan dan Pemberdayaan PBB untuk PengungsiPalestina (UNRWA) jumlah pengungsi Palestina di Libanon diperkirakan mencapai180.000 jiwa. (was/pip)