Perwakilan Negara Palestina untuk PerserikatanBangsa-Bangsa Duta Besar Riyad Mansour menegaskan bahwa anak-anak Palestinatidak menjalani masa kanak-kanak yang normal. Setiap hari mereka terpapartindakan kekerasan dan terorisme dari pemukim Israel.
Mansour menekankan bahwa &ldquoIsrael&rdquo tidak diragukan lagimerupakan pelanggar permanen hak-hak anak melanggar komitmennya secara terang-teranganterhadap UU HAM termasuk Konvensi Hak Anak dan hukum humaniter internasionaltermasuk Konvensi Jenewa IV yang mewajibkan kekuatan penjajah memberikan jaminankesejahteraan dan keselamatan penduduk sipil di bawah pendudukannya.
Hal ini disampaikan dalam surat yang dikirim Mansour kepadaPerwakilan Khusus Sekretaris Jenderal untuk Anak-anak dan Konflik Bersenjata VirginiaGamba tentang kondisi anak-anak Palestina dan pelanggaran Israel yangberlangsung atas hak-hak mereka.
Mansour menyinggung kasus  penculikan sekelompok pemukim Yahudi pada 17Agustus ketika bocah Palestina Tareq sedang piknik dengan lima temannya didesa mereka.
Perwakilan Palestina untuk PBB ini  menambahkan bahwa kejahatan keji ini diikutioleh serangan brutal lainnya pada 2 September ketika seorang pemukim menabrakanak berusia 7 tahun bernama Abdul Rahman dalam perjalanannya ke sekolah.
Mansour menekankan bahwa serangan ini sistematis terhadapanak-anak Palestina yang menghadapi perilaku rasis yang penuh kebencian dankekerasan dari tentara dan pemukim Yahudi.
Ia menekankan bahwa tidak adanya pengawasan dan teguraninternasional dipastikan telah mendorong pelanggaran berulang dan sistematisIsrael terhadap konsekwensi hukumnya.
Mansour meminta PBB segera memperhatikan situasi mengerikan anak-anakPalestina dengan mengklasifikasikan &ldquoIsrael&rdquo dalam daftar hitam dan bekerjasecara serius untuk menghentikan serangannya terhadap anak-anak dan memberimereka perlindungan. (ATB/PIP)
EndFragment