Wargakota Silwan di Al-Quds menunaikan shalat Jumat (3/9) di kemah solidaritas dikawasan Al-Bustan sebagai ungkapan penolakan kebijakan penggusuran danpengusiran paksa dan bagian dari solidaritas bersama keluarga yang rumahnyaterancam penggusuran Israel.
SyeikhSamir Audah dalam khutbah Jumatnya menegaskan bahwa bertahan di kota Silwansama dengan menjaga penopang utama Masjidil Aqsha sebuah kemuliaan besarbersiaga mempertahankan agama dan akidah.
Audahmenyatakan warga Al-Quds tidak akan melepaskan wilayah mereka meski harusbanyak berkorban dan disebutkannya bahwa Palestina adalah milik seluruh kaummuslimin.
 Komite pembela kota Silwan menegaskan wargatak akan menyerah dalam pertempuran melawan penjajah sekalipun butuh biayatinggi.
WargaSilwan menyebutkan penjajah Israel mengabaikan resolusi internasional dantidak menerima infiltrasi luar negeri yang bertentangan dengan kepentingannya.
Komitemenyerukan kepada sgeenap warga untuk meningkatkan peran mereka dan menuntutpihak resmi Palestina untuk berupaya menyeret penjajah Israel ke pengadilaninternasional dan menekan Israel supaya mengevaluasi kebijakan jahatnyaterhadap warga Palestina.
6kawasan di kota Silwan terancam digusur lebih dari 40 % bangunan di Silwanjuga terancam digusur dengan dalih tidak memiliki sertifikat dan penduduknyadiusir paksa untuk kepentingan permukiman zionis.
PemkotIsrael telah menerbitkan 6817 instruksi penggusuran rumah di kawasan kotaSilwan serta 53 pengosongan paksa di kawasan Bathn Hawa untuk kepentinganpermukiman zionis.
KotaSilwan memiliki luas 5640 acre mencakup 12 kawasan yang dihuni sekitar 58.500warga Al-Quds terdapat sekitar 78 cluster permukiman zionis di kota Silwanyang dihuni sekitar 2800 pemukim yahudi. (mq/pip)
