Pendudukan Israel terus berkelit dari komitmennyaterhadap Jalur Gaza. Mereka berusaha mempertahankan blokade yang diberlakukan diJalur Gaza selama 15 tahun. Namun faksi-faksi perlawanan terus bekerja membebaskannyadengan militer dan sarana perlawanan rakyat.
Sarana-sarana ini mampu menentukan danmengendalikan di lapangan serta membuktikan manfaatnya dalam melawan pendudukanIsrael dan mematahkan politiknya dari waktu ke waktu baik di Tepi Barat atauJalur Gaza.
Alat dan sarana perlawanan rakyat merupakantantangan bagi pendudukan Israel di setiap babak konflik dengannya. Sebab perlawananmenciptakan perimbangan baru untuk menghadapi politik pendudukan Israel terkadangdengan misil terkadang dengan alat-alat kasar seperti &ldquoirbak laily&rdquo(aksi untuk menciptakan kebingungan pasukan penjajah Israel dan para pemukim Yahudi di malam hari) dan balon api.
Sejak awal minggu ini para pemuda pemberontakdi Jalur Gaza dengan dukungan penuh dari faksi-faksi perlawanan mengumumkankembalinya aksi &ldquoirbak laili&rdquo dengan penggunaan alat-alat kasar dalamrangka berusaha untuk membebaskan Jalur Gaza dari blokade.
Pesan Militer
Pakar urusan militer Rami Abu Zubaydahmenegaskan kepada Pusat Informasi Palestina bahwa sikap pendudukanIsrael menghindar dari komitmennya terhadap Jalur Gaza berkaitan denganpencabutan blockade dan mengembalikan situasi seperti sebelum Pertempuran Saifal-Quds atau mencukupi kebutuhan hidup warga di Gaza mendorong para pemuda perlawananberaksi di lapangan.
Abu Zubaydah mengatakan keputusan politikIsrael dan apa yang dilakukan pendudukan secara militer dengan Jalur Gazaperlawanan sedang bekerja untuk menghancurkan dengan berbagai alatnya mengacukepada media kasar yang merupakan alat keamanan dan tekanan lapangan padapendudukan Israel di permukiman &ldquosabuk Gaza”
Dia menambahkan bahwa bentuk perlawanan kasaryang diinovasi oleh pemuda revolusioner dalam &ldquopawai kembali ke Palestina&rdquo untukbekerja mengacaukan tindakan pendudukan merupakan alat tekanan psikologis danlapangan pada dirinya dan para pemukim.
“Tujuan lapangan dari aksi rakyat adalahbahwa pendudukan Israel tidak dibiarkan menjalani kehidupan dan aktivitas normaldi perbatasan sementara dengan Jalur Gaza dan daruratnya bekerja memobilisasi rakyatuntuk menekan dan menguras energi Israel agar kehidupan di Gaza berjalan normalbisa memenuhi kebutuhannya.” Imbuhnya.
Krisis-krisis Israel
Abu Zubaydah mengisyaratkan bahwa pendudukanIsrael sedang mengalami keadaan krisis internal dan regional yang mengelilingina.Israel dinilai tidak mampu menghadapinya dan mengatasinya terutama krisis Irandan Hizbullah dan realitas di Tepi Barat di ancaman dari Jalur Gaza selain krisisinternal mereka.
Ia menambahkan pemerintah Israel saat iniheterogen dan lemah dan diterpa krisis yang mengelilingi negara pendudukantersebut.
Dia menekankan bahwa Israel harus merespon tuntutankemanusiaan di Jalur Gaza dan kerja lapangan bekerja untuk memotivasi paramediator agar bergerak serius untuk membebaskan blockade di sana.
“Para mediator akan bergerak agar situasiterkendali dan tidak mengarah kepada konfrontasi militer. Hal ini karenakebijakan Israel dan perlakuannya terhadap aksi lapangan para pemuda Palestina.Jika Israel merespon dengan kebrutalan dan pelanggaran perlawanan akan membalaspelanggarannya.”
Peringatan Terakhir
Sementara kolumnis dan peneliti KhaledAl-Najjar menjelaskan bahwa meletusnya kembali aksi pengacauan atau kegaduhanmalam dan aktivitas pemuda pemberontak ke lapangan merupakan peringatanterakhir. Ini terjadi setelah para mediator gencatan senjata antara Palestina danIsrael kesulitan mengembalikan hak Palestina dan merealisasikan tuntutan perlawananPalestina setelah pengumuman gencatan senjata dalam Pertempuran Seif al-Quds.&rdquo
Al-Najjar mengatakan kepada Pusat InformasiPalestina soal perkembangan peristiwa lapangan bahwa negosiasi yang terjadiantara perlawanan dan pendudukan setelah kemenangan besar dalam PertempuranSaif al-Quds lebih sulit dan lebih kompleks. Israel mempraktikkan metodepenundaan dan mengulur-ulur serta berusaha memaksakan perimbangan politik.
Dia menambahkan pengacauan malam danpenggunaan beberapa alat dan cara kasar untuk mengembalikan hak dinilai tidakcukup untuk mewujudkan tuntutan rakyat kita. Perlawanan sepenuhnya menyadarihal ini karena opsi terbuka untuk itu dan yang paling penting adalah untukmenggunakan semua alat sebanyak mungkin untuk mengatasi tawar menawar Israel dalammemperkuat blockade dan sikapnya dalam menunda-nunda dalam menerapkan syarat-syaratkelompok pejuang perlawanan.
Memburuknya situasi ekonomi saat ini di JalurGaza dinilai karena blockade terus menerus dan ketat yang dilakukan olehpendudukan Israel yang bisa mendorong langkah untuk merumuskan solusi yanglebih dekat kepada konflik bersenjata yang kembali terjadi untuk mengekang tindakanpermusuhan Israel dan lindungi rakyat Palestina mengembalikan hak-hak merekadan bekerja untuk melindungi mereka dengan darah besi dan api (senjata). (at/pip)