Seorang jurnalis terkemuka Israel menggambarkankegiatan &ldquopengacauan malam&rdquo di pagar keamanan di Jalur Gaza timur sebagai”mimpi buruk nyata” bagi pemukim Yahudi di &ldquosabuk Gaza&rdquo.
Wartawan Israel Noam Emer mengatakan di salurantelevisi uis Channel 20 bahwa ini adalah malam kedua berturut-turut aksi pengacauanmalam di pagar perbatasan. Sangat disayangkan bahwa hanya pemukim Yahudi di &ldquosabukGaza&rdquo dan mereka yang menghabiskan malam di sana yang bisa mengerti apa mereka lewati”laporan Safa.
Dia menambahkan “Ini adalah penderitaanyang tak terkatakan bagi mereka yang tidak mengerti apa yang sedang terjadi.Saya menjelaskan kepada Anda bahwa di sisi lain – Gaza – mereka membakar bandan angin mendorong asap tebal menuju rumah-rumah pemukim Sabuk Gaza.”
Dan dia menambahkan bahwa pengeras suara yangmengeluarkan suara gila selain meledakkan bahan peledak mimpi buruk yangnyata ketika tidur dalam situasi ini.
Pada Minggu malam aktivitas pengacauan malam kembaliterjadi di Jalur Gaza timur untuk hari kedua berturut-turut. Untuk menciptakanpaksa perimbangan baru dalam menghadapi pendudukan Zionis.
Koresponden kami melaporkan bahwa ratusanpemuda berkumpul di daerah Abu Safiya sebelah timur Jabalia sebagai bagiandari kegiatan kebingungan malam hari mengibarkan bendera dan petasan danmelemparkan petasan ke pagar keamanan yang memisahkan Untuk menyebarkan terordi antara para pemukim dan pasukan pendudukan.
Pasukan pendudukan menembakkan peluru tajam danpeluru logam serta gas air mata ke arah para demonstran. Pesawat penjajah Israeltermasuk Quad-Capter berpartisipasi dalam melemparkan tabung gas air mata yangmelukai sejumlah warga.
Kontributor Pusat Informasi Palestina melaporkanbahwa sedikitnya 4 orang cedera termasuk seorang paramedis tiba di RSIndonesia sebagai akibat dari kekerasan pendudukan Israel terhadap demonstran.Sebelum jumlah korban cedera meningkat kemudian. Kementerian Kesehatan Palestinamengkonfirmasi bahwa 18 warga sipil terluka satu di antaranya terluka sedangoleh peluru tajam dan sisanya terluka ringan oleh gas air mata dan berbagaipecahan peluru.
Kemarin para pemuda pemberontak memulaiaktivitas &ldquopengacauan malam&rdquo di timur wilayah Malakah timur Gaza pada haripertama dimulainya kembali aktivitas tersebut memprotes dan menolak blockade dansanksi kolektif yang dijatuhkan oleh pendudukan Israel.
Pada hari Sabtu “Satuan Pengcauan Malam”mengatakan selama konferensi pers di timur Kota Gaza bahwa unitnya dalamkemitraan dengan unit karet memulai aktivitas mereka di kamp kembali di daerah”Malakah”.
Satuan menambahkan pihaknya telah memberifaksi dan mediator cukup waktu untuk melakukan upaya dan bekerja untuk membebaskanblockade yang tidak adil di Gaza ini tetapi Israel menunda-nunda. &ldquoJadi kesabarankami habis dan kami memutuskan tidak mematuhi &ldquomasa tenang&rdquo (gencatan senjata) jikablockade di Jalur Gaza kami tidak dibebaskan.”
“Kami mengumumkan kepada Israel bahwa masatenang yang dia jalani telah berlalu dan dia harus bersiap di sepanjangperbatasan untuk mendengar suara ledakan kami.” Tegas satuan pengcauanmalam.
Satuan tersebut mengkonfirmasi kelanjutangerakan mereka “sampai blokade di Jalur Gaza sepenuhnya dicabut.”
Aksi “Pengcauan malam” salah satualat protes rakyat pertama kali muncul selama kegiatan Pawai Kembali di JalurGaza timur dan berlangsung beberapa minggu lalu di beberapa kota di Tepi Baratmenolak pembanguan posko dan permukiman Yahudi.
Anak-anak muda berkumpul dalam aksi seperti inimembakar ban melemparkan bom mercon di dekat pagar keamanan memainkanpengeras suara dengan lagu-lagu patriotik nasional dan mengibarkan benderaPalestina. (at/pip)