Tue 6-May-2025

Lembaga Keamanan Israel Rekomendasikan Cegah Jatuhnya Abbas

Rabu 25-Agustus-2021

Institut Penelitian Keamanan Nasional Israelmenerbitkan sebuah laporan yang mengatakan bahwa protes terhadap OtoritasPalestina dan Presidennya Mahmoud Abbas belum pernah terjadi sebelumnya dalamhal intensitas dan tuntutannya dibandingkan dengan gelombang protessebelumnya.

Laporan tersebut menilai bahwa kinerja yangsalah dari dinas keamanan Palestina seiring meningkatnya konfrontasi antarademonstran Palestina dan pasukan pendudukan Israel dan meninggalnya para pejuangPalestina dinilai tidak akan menyebabkan jatuhnya Abu Mazen. Tapi Israel harusmempersiapkan dan menciptakan kondisi yang membantu mencegah perkembanganskenario kemungkinan jatuhnya Abbas.

Menurut laporan tersebut 3 bulan setelahagresi terakhir di Jalur Gaza Mei lalu tampaknya status Abu Mazen dan OtoritasPalestina terus memburuk dan kemarahan rakyat meningkat. Ekspresiketidakpercayaan terhadap presiden Abbas dan otoritas keamanan selain menuduhotoritas korupsi.

Laporan itu menambahkan bahwa masalah ini tidaklagi terkait dengan kritik yang ditujukan untuk membawa perubahan kebijakan politikatau membatalkan keputusan ini atau itu melainkan ada kebosanan danketidakpedulian terhadap keberadaan otoritas untuk terus berlanjut dalam kondisnyasaat ini bahkan harus dibubarkan dan dibentuk ulang kembali di atas fondasilain.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa pembatalanpemilihan legislatif oleh Abbas memberikan indikasi kepada publik Palestina bahwakebijakan politik Abu Mazen sejak pemilihannya menjadi presiden pada tahun 2005tidak berguna. Selain itu koordinasi keamanan dengan Israel dan sikap OP yangenggan gesekan dengan pendudukan Israel. Ditambah lagi Otoritas yang mengandalkankomunitas dan lembaga internasional sebagai pusat tekanan pada Israel.

Laporan itu melanjutkan “Abu Mazenmembuat perjuangan bersenjata melawan Israel hampir tidak konstitusionalmenggambarkan koordinasi keamanan adalah hal darurat dan diperlukan untukkontrol otoritas praktis membatalkan demonstrasi massa untuk mengantisipasikehilangan kendali dan meningkatkannya orang-orang yang menjadi target konfrontasidengan tentara dan pemukim Israel. Kebijakan politik ini dianggap oleh rakyatPalestina sebagai lemah dan tunduk serta menyerah. Lebih dari itu akan membebaskanIsrael dari beban keamanan apa pun.”

Laporan tersebut menganggap bahwa inilah latarbelakang tidak adanya masa tenang di wilayah Tepi Barat sejak agresi terakhir.Protes terhadap Abu Mazen dan Otoritas Palestina terus berlanjut. Dari waktu kewaktu situasi tidak tenang terus berlanjut didorong oleh kegagalan dinaskeamanan Otoritas. Yang paling menonjol di antaranya adalah pembunuhan aktivispolitik oposisi Nizar Banat.”

Laporan tersebut menganggap bahwa meningkatnyagesekan antara warga Palestina dan tentara pendudukan Israel dan pemukim Yahudimengindikasikan tingkat tantangan dan protes terhadap Otoritas Palestina. Gesekanini hampir setiap hari dan dikaitkan dengan relatif banyak warga Palestina yangterluka dan terbunuh dibandingkan dengan data tahun-tahun sebelumnya selamakepresidenan Abu Mazen. Menurut laporan Israel lebih dari 40 orang tewas dariwarga Palestina dalam konfrontasi ini. Gugurnya warga Palestina memicukemarahan yang menyebar ke seluruh Tepi Barat.

Laporan tersebut menyinggung bahwa pendudukkota Beita memprotes pendirian pos pemukiman di tanah mereka melalui aksi &ldquopengacauanmalam hari&rdquo dan bahwa “kontrol layanan keamanan Otoritas Palestina telahmelemah di Jenin” dan persetujuan proyek konstruksi di pemukimanmeningkatkan ketegangan.

Laporan Israel tersebut menganggap Hamas hariini mewakili perjuangan Palestina dengan cara yang lebih nyata daripadaotoritas Palestina. (at/pip)

Sumber: Arab 48

Tautan Pendek:

Copied