Mon 5-May-2025

52 Tahun Pembakaran al-Aqsha Permata Mahkota di Jantung Konflik

Minggu 22-Agustus-2021

Kejahatan pembakaran Masjid al-Kibli yang ada di dalam area Masjidal-Aqsha bukanlah satu-satunya kejahatan yang dilakukan pendatang Yahudi sejakmasjid tersebut diduduki oleh gerombolan pemukim pendatang Yahudi. Meskipunkejahatan pembakaran Masjid al-Aqsha yang terjadi 52 tahun yang lalu adalah kejahatanyang paling serius sejak pendudukan masjid pada tahun 1967 namun para pemukim pendatangYahudi masih terus berusaha mencoba untuk membakarnya dengan melakukanyahudisasi dan penyerbuan-penyerbuan yang dilakukan setiap hari. Selain jugamelakukan pemalsuan sejarah di setiap jalan di al-Quds serta penggalian dan pengerukandi bawah Masjid al-Aqsha sepanjang waktu sebagai upaya berpacu dengan waktu untukmeneguhkan ilusi mereka tentang keberadaan kuil yang mereka klaim di sana.

Pada hari Sabtu (21/8/2021) kemarin adalah bertepatan dengan peringatan52 tahun pembakaran Masjid al-Aqsha yang diberkati.

52 tahun setelah ekstremis Yahudi Dennis Rohan membakar Masjid al-Qiblidi Masjid al-Aqsha. Api menghancurkan sebagian besar masjid dan warisan sejarahdan agamanya. Jika bukan karena upaya warga al-Quds pada waktu itu memadamkanapi maka api akan membakar semua landmark agama dan tembok yang masih menjadisaksi kesucian Masjid al-Aqsha.

Peringatan pembakaran Masjid al-Qibli bukan lagi hal yang asingbagi rakyat Palestina. Karena peristiwa ini terjadi pada saat yang tidak jauhdari agresi yang dilancarkan oleh pendudukan penjajah Israel di Jalur Gazadimana nyala api pertama dari agresi ini adalah upaya gerombolan pemukim Yahudiuntuk menyerbu dan menodainya selama bulan Ramadhan yang penuh berkah.

Kebakaran terjadi di sisi timur tempat shalat yang terletak di sisiselatan masjid menghanguskan seluruh isinya termasuk mimbar bersejarahSalahuddin al-Ayyubi al-Quran karpet dan barang-barang lainnya di dalam masjid.Sementara orang-orang al-Quds bergegas memadamkan api sambil meneriakkan takbirdengan air di sumur-sumur masjid sebagai upaya untuk menghentikan api yangmeluas ke seluruh penjuru masjid.

Meskipun waktu itu tentara pendudukan Israel memutus air ke tempatshalat tersebut dan mencegah truk pemadam kebakaran mencapai masjid namun orang-orangal-Quds bergerak sikap seperti yang mereka lakukan hari ini mencegah serangandan penutupan masjid yang dilakukan pendudukan Israel meskipun kemampuanmereka terbatas hanya dengan membawa seembar kecil air dan dengan caratradisional. Namun akhirnya mereka mampu memadamkan api. Kemudian pendudukan Israelmengizinkan mobil pemadam kebakaran masuk untuk menutupi kejahatannya dengan dalihbahwa apa yang terjadi adalah tindakan individu dan bukan rencana dari kelompok-kelompokdan pihak-pihak Zionis yang bekerja siang dan malam sampai sekarang untuk melakukanyahudisasi masjid melalui pelanggaran yang mereka lakukan setiap hari dengan melakukanpenggalian dan pengerukan di bawahnya menodai halamannya dan kemudianmemanfaatkan setiap kesempatan untuk menghancurkannya.

Adapun setelah kebakaran seperti semua orang tahu maka reaksipendudukan Israel sama seperti reaksi mereka ketika mereka membakar keluargaDawabishah. Mereka berdalih bahwa aksi pembakaran keluarga Dawabishah pelakunyaadalah orang “gila” dan sakit jiwa sebagai upaya untuk menutupikejahatan mereka terhadap orang-orang Palestina.

Reaksi pendudukan Israel terhadap kejahatan ini pada saat itusudah siap sebelumnya. Mereka berdalih bahwa kebakaran itu disebabkan olehkorsleting listrik. Setelah para teknisi listrik membuktikan bahwa apa yangterjadi adalah akibat tindakan orang maka pendudukan Israel mengubahkebohongannya dengan kebohongan yang lain ketika menyatakan bahwa seorangpemuda asal Australia bernama Dennis Michael Rohan dia yang bertanggung jawabatas pembakaran tersebut dan pelaku akan diajukan ke pengadilan. Tidak memakanwaktu lama sampai kemudian penjajah Israel mengklaim bahwa kondisi pelaku mentalnyatidak stabil dan gila. Sehingga akhirnya dia dibebaskan. Sebagaimana penjajahIsrael juga membebaskn para pemukim pendatang Yahudi yang membakar keluargaDawabsihah di desa Duma selatan Nablus beberapa tahun yang lalu.

Meskipun peristiwa yang terjadi 52 tahun lalu ini serius danberbahaya namun negara-negara Arab dan Islam hanya menanggapinya dengankecaman. Tidak ada negara yang dapat merespon dengan menggendalikan penjajahIsrael agar tidak melakukan tindakan-tindakan seperti peristiwa-peristiwa yangterjadi hari ini seperti aksi-aksi penyerbuan penggalian dan pelanggaranterhadap al-Aqsha Al-Quds dan warga al-Quds. Bagaimana kita bisa melupakan apayang dikatakan Perdana Menteri Pendudukan Israel Golda Meir 50 tahun yang lalu”Ketika al-Aqsah dibakar saya tidak tidur malam itu. Saya berpikir bahwaIsrael akan dihancurkan. Tetapi ketika pagi datang saya menyadari bahwaorang-orang Arab sedang tidur nyenyak.” (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied