Mon 5-May-2025

Haniyah: al-Quds Akan Menjadi Titik Poros Wujudkan Kemenangan Besar

Minggu 22-Agustus-2021

Kepala Biro PolitikGerakan Perlawanan Islam Hamas Ismail Haniyah menegaskan bahwa al-Quds akanmenjadi titik poros untuk mewujudkan kemenangan besar dan pembebasan tanah Palestina.

Hal tersebutdisampaikan Haniyah dalam pidatonya pada Forum Ilmiah Internasional Ketiga padaperingatan pembakaran Masjid al-Aqsha. Dia mengatakan “Pertempuran Saifal-Quds adalah pintu gerbang menuju pembebasan. Pertempuran al-Quds merupakantitik balik penting dalam perjalanan konflik dengan penjajah Israel titikbalik yang akan meninggalkan dampak mendalam pada runtuhnya pendudukan Israel.

Dia menambahkan&ldquoAllah telah membimbing kita untuk mengambil keputusan untuk mempertahankanMasjid al-Aqsha dan al-Quds pada waktu dan cara yang tepat selama pertempuran Saifal-Quds.&rdquo

Diamenjelaskan bahwa pertempuran Saif al-Quds membawa semua orang ke tahap yangbelum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah konflik dengan penjajah Israel.

Dia menyatakanbahwa selama pertempuran Saif al-Quds perlawanan Palestina berhasil menggagalkanstrategi militer yang diadopsi oleh tentara pendudukan Israel selama beberapatahun terakhir.

Haniyah menegaskan bahwa al-Quds tidak bisa jatuh selama ada jiwa yangberjihad pemimpin terpercaya orang-orang yang bersiaga dan umat yang masih terikatdengan kibat pertamanya. Dia menegaskan bahwa konflik dengan pendudukan Israel ditanah Palestina bukanlah konflik perbatasan melainkan konflik eksistensi danmerupakan konflik agama dan ideologi.

Dia menjelaskan bahwa Saif al-Quds membuktikan bahwa opsi perlawananadalah opsi strategis untuk pembebasan Palestina bukan negosiasi ataupengakuan. Dia menyatakan bahwa opsi negosiasi telah menghasilkan lebih banyak kebingunganyang menyesatkan dan pelaksanaan proyek-proyek permukiman Yahudi serta membunuhsemangat perlawanan di Tepi Barat dan menghasilkan kerjasama keamanan denganpendudukan Israel.

Kepala biro politik Hamas ini mengatakan bahwa ketika rakyat Palestinamemutuskan untuk membela Bab al-Amud dan kampung Syaikh Jarrah mereka inginmenegaskan bahwa jalan terpendek menuju pembebasan adalah perlawanan menyeluruhterutama perlawanan bersenjata diTepi Barat Gaza al-Quds wilayah pendudukan tahun1948 dan diaspora.

Dia menegaskan tidak mungkin persatuan dapat dicapai denganmengorbankan al-Quds atau mengorbankan konstanta atau mengorbankan hak-hakrakyat Palestina. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied