Faksi-faksi dan kekuatan nasional dan Islammenyerukan pada hari Rabu untuk memobilisasi kampanye terbesar demi mendukung tawananadministratif di penjara Israel. Mereka memintaOtoritas Palestina untuk membawa masalah mereka ke forum internasional dan mengajukankasus mereka ke Pengadilan Kriminal Internasional.
Hal ini disampaikan dalam pertemuan politikyang diselenggarakan Komisi Independen Hak Asasi Manusia tentang situasi tawananadministratif di penjara Israel yang melibatkan perwakilan dari faksi-faksi Palestinalembaga yang peduli dengan hak-hak tahanan dan aktivis solidaritas.
Khalil al-Hayya anggota biro politik Hamasmengatakan “Kita saat ini dihadapkan pada dilema nasional politik danhukum. Penahanan administratif yang dilakukan Israel terhadap tawanan Palestinaadalah residu dari Mandataris Inggris.”
Dia menjelaskan bahwa penahanan administratifadalah cara melanggar semua nilai dan norma hukum karena pendudukan Israel mempraktikkansemua bentuk kekerasan yang konsisten dengan kejahatannya. Salah satu bahayanyaadalah merusak situasi nasional dan konfrontasi komprehensif dengan Israel.
Dia menambahkan “Penahanan administratifadalah senjata yang sulit dan mematikan yang menyerang situasi nasional.Beberapa orang kami telah menghabiskan 10 tahun terus menerus tanpa tuduhan hukumkhusus dan itu tidak sesuai dengan aturan hukum internasional.”
Al-Hayyah melanjutkan “Rakyat kita hariini menghadapi tahap penting yang dipimpin oleh kelompok pahlawan Palestina kitadi balik jeruji besi saat mereka melakukan mogok makan. Kita diminta memobilisasiupaya menghadapi penahanan administrative dan kami menegaskan bahwa rakyat kamibersama Anda dan akan mendukung Anda dan di belakang Anda ada perlawanan yangmendukung Anda.”
Al-Hayya menekankan bahwa perlawanan siap untukmendukung masalah para tawanan dengan semua sarana. Otoritas Palestina diminta menuntutpara pemimpin Israel di pengadilan internasional.
Sementara itu pemimpin Gerakan Jihad Islam KhidrHabib menegaskan bahwa penahanan administratif adalah penahanan yang tidak adil.Musuh (Israel) menganggap dirinya di atas hukum. “Sayangnya tidak adaupaya nyata untuk mengadili penjajah Israel.”
Habib menyebut bahwa penjajah Israel denganpenahanan administratif berani melakukan lebih banyak kejahatan terhadaprakyat Palestina dan menggunakan segala cara terlepas dari legalitasnyaterhadap rakyat kita.
Dia mengisyaratkan bahwa jika ada kampanyenasional dan internasional untuk mengepung Israel mungkin akan lebih baik danlebih efektif untuk tawanan kita agar penahanan administratif dihapuskan. Harusada upaya yang sangat besar di tingkat nasional regional dan internasionaltegasnya.
Kampanye Nasional
Sementara itu koordinator Komite Tahanan untukPasukan Nasional dan Islam Zaki Dababisah mengatakan bahwa komite memulai kampanyemendukung tawanan Palestina administratif kami di dalam penjara Israel sejakawal bulan ini.
Dababisahh menunjukkan bahwa ada tahanan didalam penjara. Mereka merasa lembaga-lembaga tersebut tidak sepenuhnyamenjalankan tugasnya di dalam lapas mengingat ada 540 tahanan administratiftermasuk 10 mogok makan dan 88 anak di bawah usia 18 tahun.
Dia menyebut bahwa Israel mengabaikan semuakonvensi internasional dan konvensi Jenewa 3 dan 4 yang melindungi tahanan dipenjara. “Israel bekerja secara sistematis untuk membunuh dan menyiksatahanan (tawanan) di dalam penjara mereka.” (at/pip)