Hari Senin (16/8/2021)pasukan pendudukan Israel mulai meratakan sebagian besar tanah Qalqilya untuk melaksanakanrencana permukiman yang bertujuan untuk memperluas jalan pemukiman No. 55 yangmenghubungkan kota Qalqilya dan Nablus.
Pejabat Palestina yang bertanggung jawab atas masalah permukiman Israeldi peropinsi Qalqilya Muhammad Abu al-Sheikh mengatakan bahwa berdasarkanrencana ini yang diumumkan pada tahun 2019 otoritas pendudukan Israel akanmenyita sekitar 166.000 meter persegi tanah kota Azzun desa Nabi Elias dankota Qalqilya yang terletak di timur propinsi.
Patut dicatat bahwa mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahutelah membuka jalan bypass di Nabi Elias yang dikenal dengan jalan no. 55 padaawal tahun 2018 sebagai bagian dari rencana permukiman besar yang sedangdilaksanakan di tanah tersebut yang merupakan jalan yang diperuntukkan khusus bagipemukim Yahudi saja.
Rencana merupakan bagian dari rencana besar yang bertujuan untukmelindungi permukiman-permukiman Yahudi dan menghubungkannya satu sama lain hinggake wilayah Palestina yang diduduki tahun 1948 yang merupakan bagian darirencana yang sedang diupayakan penjajah Israel.
Hampir setiap hari terjadi konfrontasi di pintu masuk kota Qalqilyayang dikelilingi oleh pos pemeriksaan dan tembok apartheid Zionis yangmemisahkannya dari wilayah Palestina yang diduduki penjajah Israel pada tahun1948.
Pendudukan Israel menarget kota Qalqilya karena merupakan kotaterdekat di Tepi Barat di pantai Palestina. Pendudukan Israel membangun jalan-jalanpermukiman di sekitar kota Qalqilya. Untuk tujuan tersebut mereka merampas tanahsangat luas. Jalan-jalan permukiman yang menghubungkan permukiman-permukiman Yahudidi wilayah pendudukan 1948 ini dibangun dengan mengorbankan lahan pertanian. Jalan-jalanini dibangun untuk menghalangi perluasan horizontal di masa depan. (was/pip)