Badan Urusan Tawanan dan Mantan Tawanan Palestinamengatakan hari ini Minggu bahwa tahanan lanjut usia yang sakit Muwafaq Arouq(78) menderita kondisi kesehatan yang sulit dan kondisinya semakin memburukdari hari ke hari.
Pihak Badan Urusan Tawanan menyatakan dalamsebuah pernyataan persnya bahwa tahanan Arouq menderita masalah paru-paru danpenglihatan yang terancam kehilangan penglihatannya jika Israel terus dengansengaja mengabaikan kondisi kesehatannya.
Badan menambahkan bahwa tahanan muntah setiaphari mengeluh mati rasa di kakinya kelelahan terus-menerus dan sakit diseluruh tubuhnya selain menderita kanker di hati dan perut. Tawanan Arouq jugaperlu disediakan jenis makanan dan minuman khusu vitamin karena kesehatannyayang buruk.
Patut dicatat bahwa tahanan Uruq berasal darikota Yafa Nazareth wilayah Palestina jajahan tahun 1948 dan telah ditahansejak 2003 dan telah dijatuhi hukuman 30 tahun penjara.
Sementara itu sebanyak 10 tawanan Palestina di penjara pendudukanIsrael melanjutkan mogok makan terbuka sebagai protes terhadap penahanan administrativemereka.
Administrasi penjara Israel secara sewenang-wenangmemaksa para tawanan Palestina yang mogok terus mengisolasi mereka dan secarasistematis menghalangi kunjungan pengacara kepada mereka menurut Klub Tawanan Palestina.
Klub mengatakan dalam sebuah pernyataan hariini Minggu bahwa tingkat bahaya yang mengancam kehidupan para tahananmeningkat terutama setelah para sipir baru-baru ini menyerang tahanan SalemZaidat.
Pernyataan tersebut menyinggung bahwa para tawananyang mogok tersebut adalah: Salem Zaidat yang melanjutkan aksi mogoknya selama35 hari berturut-turut Muhammad A&rsquomar (33 hari) Mujahid Hamid (33 hari)Kayed al-Fosfous (32 hari) Raafat al-Darawish (32 hari) Miqdad al-Qawasma (25hari) dan Youssef al-Amer (18 hari) Ahmed Hamamra (16 hari) Akram Al-Fosfus(11 hari) dan Alaa Al-Araj (8 hari). (at/pip)