Tue 6-May-2025

New York Times: Washington Mesti Hentikan Tutupi Nuklir Israel

Kamis 12-Agustus-2021

Sebuah artikel di New YorkTimes (NYT) mengungkapkan bahwa Amerika Serikat selama beberapa dekade terakhirmenutupi program nuklir Israel. Hal ini dilakukan karena kesepakatan antaramantan Presiden AS Richard Nixon dan Perdana Menteri Israel Golda Meir yangmenegaskan bahwa kedua negara tidak boleh mengungkapkan bahwa Israel memilikisenjata nuklir dan senjata dan Washington komitmen untuk tidak menekan penjajahIsrael agar program nuklirnya berada di bawah pengawasan internasional.

Wartawan dan analis politikPeter Beinart mengatakan dalam artikelnya di surat kabar NYT bahwa parapolitisi Amerika telah memperingatkan bahwa kepemilikan Iran terhadap senjatanuklir akan memicu kompetisi kepemilikan senjata nuklir di seluruh TimurTengah.

Namun peringatan ini menjadibegitu sangat biasa sehingga tidak dipedulikan karena dianggap hanya tipusn.Ketika politisi Amerika memperingatkan bahwa kepemilikan senjata nuklir Irandapat membuat Timur Tengah menjadi zona senjata nuklir mereka menunjukkanbahwa kawasan itu bebas dari senjata nuklir sekarang. Padahal nyatanya tapitidak karean Israel sudah memiliki senjata nuklir.

Ia menjelaskan bahwa parapemimpin AS selama setengah abad terakhir berpura-pura tidak tahu tentangprogram nuklir Israel. Ini adalah mengelabui yang merusak komitmen Amerika yangseharusnya mencegah penyebaran senjata nuklir dan mendistorsi perdebatan AS soalprogram nuklir Iran.

Beinart pengamat spesialis dalamkebijakan luar negeri AS meminta pemerintahan Presiden Joe Biden berhentimenutupi program nuklir Israel dan mengumumkan fakta sebenarannya kepada rakyatAmerika dan dunia.

Kemunafikan

Beinart menyatakan presiden-presidensilih berganti memerintah Amerika Serikat selama 50 tahun terakhir komitmendengan perjanjian dengan tidak terus terang bahwa penjajah Israel memilikisenjata nuklir. Para ilmuwan meyakini bahwa ketika penjajah Israel mengujisenjata nuklir di Samudera Hindia di 1979 pemerintahan mantan Presiden ASJimmy Carter menutupinya.

Ketika seorang jurnalisbertanya kepada mantan Presiden Barack Obama pada tahun 2009 apakah dirinyatahu bahwa Negara mana di Timur Tengah yang memiliki senjata nuklir? Obamamenjawab dirinya tidak ingin berspekulasi mengenai hal ini.

Penulis Beinart menilai bahwakepura-puraan Obama tidak tahu soal senjata nuklir Israel merupakan ejekanterhadap komitmen Amerika Serikat di bidang penyebaran senjata nuklir.

Meskipun Obama berjanji mewujudkandunia yang bebas dari senjata nuklir pemerintahannya menggagalkan konferensiPBB yang bertujuan menjadikan Timur Tengah sebagai zona bebas senjata nuklirsebagai upaya untuk mencegah perdebatan tentang persenjataan nuklir Israeltegas Beinart.

Ia juga mencatat bahwapemerintahan Biden terus menjatuhkan sanksi pada Iran untuk memaksanyamenyetujui inspeksi program nuklirnya yang lebih ketat daripada yangdisyaratkan oleh Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (penyebaran). Pada saat yangsama menutup mata terhadap Israel yang tidak pernah menandatangani PerjanjianNon-Proliferasi Nuklir dan tidak mengijinkan adanya inspeksi sama sekali.

Beinart menyatakan bahwakemunafikan pemerintah AS mengenai program nuklir “Israel” ini membuatbanyak politisi di seluruh dunia mencibir ketika diplomat AS mengklaim bahwamereka membela tatanan dunia yang diatur oleh tata aturan.

Dia menyimpulkan bahwapemerintahan Biden tidak akan akan bisa memaksa Israel untuk melepaskan senjatanuklirnya. Akan tetapi itu seharusnya tidak harus merusak kredibilitas Amerikadi mata seluruh dunia dan mengelabui rakyatnya dengan menyangkal fakta.

Kolumnis AS ini percaya bahwa melakukan diskusi yang jujur danterbuka di Amerika Serikat tentang persenjataan nuklir Israel dapat menghidupkanspirit dalam memimpikan Timur Tengah yang bebas dari senjata nuklir. (at/pip)

Sumber: The New York Times

Tautan Pendek:

Copied