Tue 6-May-2025

7 Bersaudara Dipaksa Israel Hancurkan Rumahnya di al-Quds

Selasa 10-Agustus-2021

Pemerintah kota pendudukan Israel di al-Quds memaksa tujuhbersaudara dari keluarga al-Obaidi di al-Quds untuk menghancurkan rumah merekasendiri sehingga menelantarkan sekitar 40 orang dan nasib mereka untuk tinggaldi tenda yang mereka dirikan di atas puing-puing rumahnya di atas tanah merekayang terletak di kampung Ashqariya di kota Beit Hanina utara al-Quds.

Ali Obeidi pemilik salah satu rumah mengatakan &ldquoSaya telahtinggal di sini selama 15 tahun yang berarti selama 15 tahun kami menderita akibattindakan pemerintah Israel dan setiap dua bulan ada sidang kadangdiperpanjang dan kadang tidak. Saya membangun untuk tujuh saudara laki-lakisaya di sebelah saya 10 tahun yang lalu. Pada akhirnya keputusan pembongkaran dikeluarkanterhadap kami semua.&rdquo

Obeidi menambahkan &ldquoKami adalah 7 bersaudara. Kami memilikikeluarga yang berjumlah sekitar 40 orang. Kebanyakan dari mereka adalahanak-anak di bawah usia 16 tahun. Dengan terpaksa kami memutuskan untukmenghancurkan rumah kami dengan tangan kami sendiri agar tidak membayar uang dalamjumlah besar kepada pemerintah kota pendudukan Israel. Sekarang kami tidur ditenda di luar.&rdquo

Tekanan yang dilakukanb penjajah Israel tidak berhenti di sini.Selama beberapa tahun terakhir Ali membayar denda 65.000 shekel dansaudaranya Mahmoud membayar 35.000 shekel sementara rumah-rumah lainnya statusnyamasih digantung di pemerintah kota penjajah Israel tidak status pelanggaranyang dikeluarkan terhadap rumah-rumah tersebut karena langkah-langkah untukmenghadapi virus Corona.

Tentang perasaan mereka di saat-saat yang sulit ini Obeidimengatakan &ldquoPerasaan kami tidak pernah bisa digambarkan. Selama 20 tahun kamitelah menderita. Itulah tragedi keteika seseorang menghancurkan rumahnya dengantangannya sendiri. Kemarin saya pergi ke rumah sakit dengan kesedihan dankesusahan yang terus-menerus berdebu kelelahan dan terkena paparan sinarmatahari. “

Saudaranya Samir Obeidi menceritakan alasan mereka mengambil keputusanuntuk membongkar sendiri. “Kami telah tinggal di sini selama 10 tahun.Selama tahun-tahun ini pemerintah kota penjajah Israel memberlakukan perintahpembongkaran pada kami pengacara kami berhasil menundanya beberapa kali. Merekamengenakan denda pada kami. Dalam bulan ini dan dua bulan berikutnya adapengadilan sampai kami menghancurkan rumah kami dengan tangan kami sendiri atauotoritas penjajah Israel yang menghancurkannya dan kami membayar denda untukbiaya penghancuran.”

Samir Obeidi menambahkan &ldquoDi pengadilan terakhir mereka memberitahu kami bahwa ini adalah kesempatan terakhir kami dan kami harusmenghancurkan rumah kami. Jadi kami mendahului keputusan dan terpaksa melakukanpembongkaran sendiri agar kami tidak membayar 100-200 ribu shekel kepada otoritaspenjajah Israel. Kami mengirim foto-foto pembongkaran kepada pengacara agar otoritaspendudukan Israel tidak datang dan memberlakukan denda lagi pada kami bahkan kamisampai saat ini masih kami membayar denda tahun-tahun terakhir.

Samir Obeidi percaya bahwa tujuan dari kebijakan pendudukan Israeltersebut adalah untuk mengusir dan menggusur mereka dari al-Quds dan daridaerah Ashqariya di Beit Hanina untuk membangun permukiman baru untuk parapemukim pendatang Yahudi.

Dia melanjutkan &ldquoPendudukan Israel di sini menguasai sekitar 70.000meter persegi untuk mengimplementasikan rencana permukiman Yahudi. Merekamengajukan izin dan mendapatkannya secara langsung tidak seperti yang terjadidengan kami!&rdquo

Meskipun mengalami berbagai tekanan Obaidi menegaskan keteguhanmereka untuk mempertahankan tanahnya. Samir Obaidi mengatakan “Kami tidakakan meninggalkan tanah kami. Kami akan membangun tenda dan tinggal di sini.Ini adalah tanah kami. Kami akan mati di atasnya. Jika mereka memberi kamiseluruh dunia kami tidak akan pergi dari sini. Kami akan tinggal di al-Quds seumurhidup.&rdquo

Muhammad Ali Obeidi 15 tahun menceritakan perasaannya &ldquoIniadalah tanah kami dan kehormatan kami. Kami akan duduk di dalam tenda dan tidakakan meninggalkannya. Sejak 3 hari kami terus menghancurkan rumah kami. Iniadalah sesuatu yang menyakitkan hati. Semoga ALlah menggantinya untuk kami.&rdquo (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied