Reaksi kecaman dan kekecewaanterhadap putusan pengadilan Saudi atas sejumlah tahanan politik Palestina danYordania di Kerajaan Arab Saudi terus berlanjut. Sebagian bereaksi mengutuk danmengungkapkan kekecewaan.
Harapan Pengampunan Penuh
Pengamat politik Dr. OsamaAl-Ashqar menulis “Siapa pun yang mengenal sosok dan tokoh yang telahdijatuhi hukuman penjara ini di Saudi ini tahu dengan pasti bahwa tidak seorangpun dari mereka punya fikiran untuk merusak keamanan Arab Saudi melanggarhukum-hukumnya atau melakukan tindakan manipulasi dalam hubungan mereka dengankerajaan. Sebagian besar dari mereka itu dilahirkan di sana berperilaku denganbudaya Saudi mencintai rakyatnya dan tanah suci Saudi. Mereka juga yakinbenar-benar tanah Saudi adalah tinta bagi Palestina dan akan tetap begitu. Orang-orangHijazi adalah tentara Palestina dan penakluk pertamanya dan mereka memilikigaris keturunan saudara ipar dan martabat bagi Palestina.&rdquo
Dr. Osamah menambahkan “Barangkalisaya tidak boleh putus asa bahwa putusan akhir ini akan menjadi awal dariamnesti komprehensif yang menutup kasus yang tidak mengecewakan ini dan membukapintu untuk membangun model yang berbeda dalam mengelola hubungan denganPalestina dan persoalannya menghadapi penjajah Israel terlaknat.”
Sementara akademisi PalestinaIbrahim Al-Madhoun menulis dalam statusnya di sosmed &ldquoSeorang tokoh utama garda depan Palestinamelayani rakyat dan tanah air mereka dan ini adalah kewajiban mereka dan jugakewajiban Arab Saudi (membela Palestina). Apalagi jika terkait situasikemanusiaan dan dampak psikologis yang mendalam jika penahanan mereka terusberlanjut terhadap keluarga mereka dan terhadap esensi peran yang diharapkan dariArab Saudi.”
Seruan Mencabut Vonis Berat
Sementara itu wartawan SarahSwailem mengatakan menyatakan vonis keputusan yang dikeluarkan hari inimengenai tahanan Palestina dan Yordania di Kerajaan Arab Saudi bersifat sangatpolitis. Keluarga tahanan berharap dan memprediksi aka nada amnesti umum.
Dalam sebuah wawancaraeksklusif dengan “Pusat Informasi Palestina” Swailem meminta pihakberwenang Saudi segera mencabut hukuman yang keras ini. Negeri Pelayan DuaMasjid Suci adalah negeri Rasulullah Muhammad shallallu alaihi wasallamyang dikenal dengan keadilannya.
Mengenai proses persidangan Sarahmengatakan “Di ruang sidang situasi shock dan down yang dialami paratahanan terutama mereka yang dijatuhi hukuman berat.” Ada informasi daripengacara mereka bahwa vonis itu dibatalkan bagi tahanan yang dibebaskan darituduhan terhadap mereka di pengadilan Saudi imbuhnya.
Sarah mengisyaratkan bahwa adabanding setelah 40 hari nanti. Dalam upaya untuk meringankan hukuman diamenunjukkan bahwa semua keluarga tahanan dilarang masuk dan hanya satu orangyang diizinkan untuk berbicara selama beberapa menit dengan pengacara yangberjanji akan mengajukan banding setelah 40 hari.
Hamas Menyatakan Terkejut
Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) menyampaikan pihaknyashock dengan vonis-vonis yang dikeluarkan oleh Pengadilan Saudi terhadapsejumlah tahanan politik Palestina dan Yordania yang tinggal di wilayahkerajaan tersebut.
Dalam pernyataan persnya yang salinannyaditerima oleh Pusat Informasi Palestina Gerakan Hamas mengatakan bahwasaudara-saudara ini tidak melakukan tindakan pelanggaran hukum yang menuntuthukuman yang keras dan tidak adil seperti ini atau melecehkan prosespengadilannya.
Apa yang mereka lakukan hanyalah membela persoalanmereka dan rakyat Palestina bangsa tempat mereka berafiliasi tanpa melecehkankerajaan Saudi atau bangsanya.
Hamas menambahkan pada saat kami menyambutbaik vonis pembebasan yang dikeluarkan terhadap sejumlah saudara kami kamimenyesalkan hukuman yang keras dan tidak pantas terhadap mayoritas dari mereka.
&ldquoKarena itu kami meminta kepemimpinan Saudiuntuk segera membebaskan mereka dan mengakhiri penderitaan mereka danpenderitaan keluarga mereka yang telah berlangsung selama lebih dari dua tahun.&rdquo
Hamas menyatakan penyesalannya ataskeputusan hukuman yang tidak adil terhadap anak bangsa Palestina dengan dalih manipulatifdan tidak realistis.
Hamas menyerukan dalam sebuahpernyataan yang diterima oleh Pusat Informasi Palestina pemerintahSaudi harus mencabut keputusan yang dikeluarkan hari ini. Hamas sendiri sangatkomitmen tidak ikut campur dalam urusan luar negeri negara Arab mana pun. WargaPalestina adalah komunitas terbesar di negara-negara Arab itu yang palingkomitmen menjaga dan memelihara perdamaian dan stabiliras dalam negeri mereka denganhukum dan ketentuan hukum di masing-masing negara. (at/pip)