Seorang analis Israelmengungkapkan pagi ini Senin bahwa pemerintahan Presiden AS Biden mencegahpemerintah Israel saat pimpinan Bennett melakukan serangan besar-besaran diLebanon selatan.
Menurut analis YoniBen-Menachem pemerintahan Biden menghalani pemerintah Bennett merespon keras diLebanon selatan agar tidak membahayakan kembalinya Iran ke pembicaraan nuklirdi Wina.
Patut dicatat bahwa terjadiketegangan tinggi terjadi di perbatasan Israel-Lebanon setelah baku tembakantara tentara Israel dan Hizbullah yang meluncurkan puluhan roket menuju perkebunganShebaa.
Hal itu direspon Israel. Pesawat-pesawat tempur Zionismembombardir sasaran-sasaran Libanon selatan hari ini Kamis pagi lalu untuk pertamakalinya dalam beberapa tahun terakhir.
Sebuah pernyataan tentarapendudukan Israel menyatakan bahwa pesawat-pesawat tempurnya melancarkanserangan di daerah-daerah dari mana roket-roket diluncurkan dari Lebanon.
Juru bicara militer Israelmengatakan bahwa pesawat-pesawat tempur mereka itu membombardir sasaran laindi daerah tempat roket-roket sebelumnya ditembakkan.
Israel menuding pemerintahLebanon bertanggung jawab atas apa yang terjadi di dalam wilayah Israel danmemperingatkan agar tidak melanjutkan serangan terhadap mereka.
Sementara itu Hizbullah mengatakandalam sebuah pernyataan bahwa pesawat pendudukan Israel melakukan dua seranganyang menargetkan daerah Damaskusiah di pinggiran kota Mahmoudiya di Lebanonselatan.
Dua roket yang ditembakkan dariLibanon selatan jatuh di utara Palestina yang diduduki Israel kemarin sore.(at/pip)
