13tawanan Palestina di penjara Israel melanjutkan mogok makan terbuka menolakpenahanan administrative dan penempatan mereka di sel isolasi sementara 3lainnya menghentikan aksi setelah mendapat janji penghentian masa tahanan dansatu lainnya disebabkan memburuknya kondisi kesehatan.
Ketuaforum peduli tawanan Palestina Qadri Abu Bakar menegaskan 13 tawananmelanjutkan aksi mogok makan di penjara Israel menolak penahanan administrative(tanpa dakwaan maupun persidangan).
Abu Bakarmengatakan 4 orang tawanan mengakhiri aksi mogok makan setelah mendapatkanjanji pembatasan penahanan administrative mereka adalah: Jifara An-NamurahMaher Dalayisyah Alaudin Ali. Sementara satu orang tawanan yang sakit yaituAl-Fasfus menghentikan aksi karena kondisinya makin memburuk dimana kerjaotot jantungnya menurun 60% dan menderita masalah jantung anemia dan masalahlambung.
 Abu Bakar memaparkan kekhawatirannya ataskeselamatan para tawanan mogok makan disebabkan kondisi kesehatan mereka yangmemburuk akibat tindakan represif pihak penjara terhadap mereka supaya menghentikanaksinya. Abu Bakar menuntut pihak penjajah Israel untuk bertanggung jawab ataskeselamatan mereka.
Sejakawal melakukan aksi mogok makan pihak Israel melakukan tindakan represifdengan memindahkan mereka ke sel isolasi dan ke sejumlah penjara berbeda-bedauntuk menghentikan dan mematahkan aksi mereka.
Aksimogok makan diperkirakan meningkat dalam beberapa hari kedepan denganberlanjutnya penangkapan termasuk penahanan administrative.
Abu Bakarmenyebutkan pihak penjara Israel berupaya menghalangi dan menghambat parapengacara tawanan dengan tidak memberikan ijin masuk bagi mereka. (mq/pip)
