Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengatakan bahwa gerakan yangdipimpin oleh banyak negara Arab untuk menentang pemberian status pengamat UniAfrika kepada entitas pendudukan Israel adalah langkah ke arah yang benar.
Dalam pernyataan pers yang dirilis hari Rabu (4/8/2021) jurubicara Hamas Abdel Latif al-Qanou mengatakan bahwa gerakan tersebut merupakankonfirmasi bahwa pendudukan Israel adalah sumber terorisme dan ketegangan diwilayah tersebut.
Dia menyatakan bahwa gerakan ini membutuhkan partisipasinegara-negara Arab lainnya untuk bergerak mendukungnya dan melipatgandakanupaya untuk mengusir pendudukan Israel dari Uni Afrika.
Aljazair bersepakat dengan 13 negara lainnya sedang berusaha untukmengusir Israel dari Uni Afrika yang baru-baru ini ingin bergabung sebagaipengamat yang dianggap sebagai terobosan untuk kepentingan upaya normalisasi.
Saluran TV Al-Waqi Aljazair mengatakan Aljazair telah secara resmimulai membentuk tim Afrika untuk menolak keputusan memasukkan pendudukan Israelke dalam Uni Afrika untuk mempertahankan prinsip-prinsipnya dan mendukungnegara Palestina.
Dia menyatakan bahwa di antara negara-negara yang berpartisipasi bersamaAljazair adalah Afrika Selatan Tunisia Eritrea Senegal Tanzania NigerKomoro Gabon Nigeria Zimbabwe Liberia Mali dan Seychelles.
Negara-negara ini menyambut baik setiap langkah yang diambilAljazair melawan pendudukan Israel. Sebelumnya penjajah Israel menikmati statusanggota pengamat Organisasi Persatuan Afrika sampai tahun 2002 kemudian keanggotaantersebut dicabut setelah namanya diganti menjadi Uni Afrika.
Meskipun demikian Israel terus menjaga “hubungan dengan 46negara Afrika” seperti yang dinyatakan dalam pernyataan menteri luarnegeri Israel. (was/pip)