Ketua Komite al-Quds untuk Menentang Yahudisasi Naser al-Hadmi memperingatkanbahaya rencana &ldquoPusat Kota&rdquo Israel yang secara khusus menarget al-Quds dansekitar Kota Tua.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis hari Rabu (28/7/2021) al-Hadmimenegaskan bahwa rencana pusat kota tersebut bertujuan untuk melakukanyahudisasi al-Quds membatasi penduduk dan mencegah mereka mengambil manfaatdari tanah mereka dan membangun secara vertikal untuk memenuhi kebutuhanperumahan dan kemudian dengan rencana tersebut penjajah Israel mengendalikanlebih banyak bangunan dan tanah.
Melalui suatu cara dan mekanisme konstruksi dan jumlah lantaiproyek tersebut akan mengontrol warga al-Quds dan membatasi mereka hanya bisamembangun sampai empat lantai sementara para pemukim Yahudi bisa membangunbangunan dengan lebih dari 10 lantai.
Di sisi lain rencana tersebut menghalangi masyarakat kota al-Quds menyentuhbangunan-bangunan lama untuk pengembangan modernisasi dan konstruksi dengandalih untuk melestarikan warisan arsitektur dan ini mencegah warga al-Quds mengembangkanrumah mereka dan memeliharanya.
Al-Hadmi memperingatkan bahwa pemerintah kota penjajah israel mengharuskanbeberapa bangunan dan lembaga publik Israel untuk mengambil kendali atas tanahyang mereka bangun sehingga menjadi milik mereka sehingga tidak adaketerikanan pada Palestina dan kemudian mengalihkan kepemilikannya ke asosiasipermukiman Israel.
“Rencana” ini menarget area seluas 655.000 meter persegi yangmengelilingi Kota Tua di al-Quds Timur dan menetapkan kebijakan pembangunan diarea tersebut.
Proyek ini mempengaruhi puluhan ribu warga Palestina terutama dijalan Salahuddin Sultan Suleiman dan al-Zahra dan perkampungan Sheikh Jarrahdan Wadi al-Joz yang merupakan tulang punggung kehidupan dan pusat perdagangandi al-Quds dan Kota Tua.
Para ahli mengatakan bahwa rencana tersebut menentukan kebijakanpembangunan di wilayah tersebut selama bertahun-tahun yang akan datang yangakan mempengaruhi eksistensi Palestina di wilayah tersebut. (was/pip)