Tue 6-May-2025

Tolak Penahanan Administratif 16 Tawanan Lanjutkan Mogok Makan

Rabu 28-Juli-2021

Sebanyak 14 tawanan Palestina melanjutkan aksi mogokmakan terbuka mereka menolak kebijakan penahanan administratif.

Tawanan Palestina Salem Zaidat sudah mogokmakan di hari ke 17 dan dua tawanan Muhammad Munir Amar dan Mujahid Hamidmogok makan di hari ke-15.

Sementara Mahmoud al-Fasfous Kayed al-FasfousRaafat al-Darawish Guevara al-Namoura melanjutkan mogok makan di hari ke-14dan Maher Dalaysha mogok makan di hari ke-9.

Tawanan lain Alaa al-Din Khalid Ali Ahmed Abdal- Rahman Abu Sal Muhammad Khalid Abu Sal mogok makan di hari ke-8.

Tawanan Miqdad Al-Qowasimah mogok makan di harike-9 Muhammad Nawarah di hari ke-4 menolak penahanan pribadi di sel Ashkelonyang ditahan sejak 2001 dengan vonis seumur hidup.

Tawanan yang mogok makan mendekam di penjara NegevRaymond Ofer dan Megiddo. Sebagian besar mereka mendekam bertahun-tahun dipenjara Israel.

Patut dicatat bahwa pemogokan individu yangmenolak penahanan administratif terus berlanjut. Sebagai akibat dari eskalasikebijakan penahanan administratif oleh otoritas pendudukan khususnya sejak Meilalu.

Sebagian besar tawanan administrative Palestinaadalah mantan tawanan yang menghabiskan bertahun-tahun di penjara Israelsebelumnya yang jumlahnya di penjara Israel mencapai sekitar 540.

Penahanan administratif adalah penahanan tanpadakwaan atau pengadilan dan menghalangi tawanan atau pengacaranya untukmemeriksa bahan bukti. Penahanan seperti ini secara jelas dan tegas melanggarketentuan hukum humaniter internasional.

Otoritas penjajah Israel dan administrasipenjara Israel mengklaim bahwa tahanan administratif memiliki “dokumen/arsiprahasia” yang tidak dapat diungkapkan sehingga tawanan tidak mengetahuilamanya hukuman atau dakwaan yang dijatuhkan kepadanya.

Tahanan administratif seringkali dikenakanperpanjangan masa penahanan lebih dari sekali tiga bulan enam bulan ataudelapan bulan dan terkadang-kadang bisa mencapai satu tahun penuh. (at/pip)

Tautan Pendek:

Copied