Pemerintah Kotamadya Gaza menegaskan bahwa 29proyek infrastruktur vital dihentikan karena pihak penjajah Israel menghambat masuknyabahan bangunan dan konstruksi ke Gaza dengan biaya antara 7 dan 8 juta euro.
Anggota Dewan Kota Hashem Syakik mengatakankepada QudsPress ada 13 proyek yang kontraknya ditandatangani hampir 5bulan lalu dan dihentikan Mei lalu karena penjajah Israel tidak memasukkanbahan konstruksi yang diperlukan dan menutup perlintasan yang diperkiraan biayanyamencapai 4 juta Euro dan didanai oleh Dana Pengembangan Pinjaman PemerintahKota dan Lokal.
Ia menambahkan ada 16 proyek lain yangkontraknya ditandatangani setelah agresi terakhir di Gaza Mei lalu tetapiperusahaan kontraktor tidak dapat mulai mengerjakannya karena kurangnya bahanbangunan.
Syakik mengindikasikan total biaya dari 29proyek yang dihentikan diperkirakan antara 7 dan 8 juta Euro.
Ia juga menyatakan kerusakan yang disebabkaninfrastruktur di Kota Gaza sebagai akibat dari agresi baru-baru ini di Gazabernilai 20 juta USD. Tidak ada dana yang dialokasikan atau pendanaan untukproyek-proyek ini untuk memulihkan imbas agresi dan itu adalah tidak diketahuikapan pekerjaan akan dimulai.
Syakik mengatakan &ldquoTidak mungkin memulai proyek-proyekini kecuali dana yang diperlukan tersedia untuk memulihkan apa yang dihancurkanpenjajah Israel dari jalan-jalan dan infrastruktur vital di Kota Gaza. Termasukdaerah Al-Saraya di Jalan Omar Al-Mukhtar Al- Jalan Wahda dan areaUniversitas di Jalan Al-Thalathi.&rdquo
Syakik memperingatkan bahwa menahan masuknyabahan bangunan dan fasilitasnya dan peralatan yang diperlukan akan membuatbanyak daerah berisiko banjir menjelang awal musim dingin dua bulan lagi. Ia khawatirakan penurunan tanah di daerah yang dibombardir Israel karena kebocoran airlimbah juga air minum ke dalam tanah yang terkontaminasi. Hal ini yang dapatmenimbulkan bahaya bagi warga dan harta benda mereka yang berdekatan dengandaerah yang terkena dampak pengeboman.
Syakik juga memperingatkan bahwa sejumlahproyek penting berada di dekat sekolah-sekolah di Kota Gaza utara jugaterancam. Hal ini akan mempengaruhi pergerakan siswa dan warga di daerahtersebut dengan dibukanya tahun ajaran baru satu bulan lagi.
Anggota Dewan Kota meminta masyarakatinternasional dan organisasi hak asasi manusia untuk menekan penjajah Israel agaruntuk memasukkan kebutuhan rekonstruksi terutama bahan bangunan dan bahaninfrastruktur untuk menjalankan proyek-proyek vital di Kota Gaza.
Akibat agresi Israel terakhir kerusakan sektorinfrastruktur di Kota Gaza diperkirakan mencapai 158.000 meter persegi jalan54.000 meter persegi trotoar 26.000 meter persegi jaringan air 23.000 meterjaringan saluran pembuangan limba ditambah 14.000 meter persegi jaringanpenerangan dan 2.850 saluran drainase air hujan stasiun pusat 1 pembuanganlimbah dan fasilitas kota lainnya. (at/pip)