Tue 6-May-2025

Mantan Pejabat Israel Pantau Kegagalan Keamanan Netanyahu 12 tahun

Sabtu 24-Juli-2021

Seorang jenderal Israelmengatakan bahwa setelah mantan Perdana Menteri Benjamin Netanyahumenyelesaikan masa jabatannya selama 12 tahun terakhir penting untuk melihattahun-tahun terakhir dengan penilaian luas dan komprehensif yang merangkumkontribusi dan kegagalan keamanannya.

Mantan kepala Intelijen MiliterIsrael AMAN Amos Yadlin menyatakan dalam sebuah pernyataannya di Channel 12yang diterjemahkan oleh Arabi 21 bahwa di era Netanyahu is entitas Israelmenghadapi banyak tantangan keamanan seperti perang terhadap program nuklirIran konsekuensi kerusuhan regional terhadap keamanan Israel eksistensi Irandi dekat perbatasan utara Israel penguatan Hizbullah di Lebanon dan penggalianterowongannya situasi keamanan di Tepi Barat kelanjutan konfrontasi denganHamas di Gaza.

Ia mengisyaratkan bahwasementara para pendukung Netanyahu memandangnya sebagai penguasa keamanan yangtak tergantikan para kritikus dan penentangnya mengklaim bahwa dia telah gagaldi bidang keamanan. Meskipun 12 tahun yang dia habiskan di kantor perdana MenteriNetanyahu belum merumuskan kerangka kerja yang komprehensif dan solid. Hal itudinilai karena ia percaya bahwa mengintegrasikan kekuatan entitas keamananbersama dengan kekuatan ekonomi akan meningkatkan kekuatan politiknya di matanegara-negara di dunia.

Yadlin menjelaskan bahwa Netanyahuselama bertahun-tahun memerintah bertindak sesuai dengan pendekatan taktisaktif tetapi dengan strategi pasif dalam menghadapi kebutuhan memajukan tujuanjangka panjang keamanan nasional Israel. Hal ini karena Netanyahu menilai bahwadia sendiri yang akan dapat merumuskan konsep keamanan dan dia kesulitanmemimpin pekerjaan tim dan berpikir dalam semangat tim dan mempresentasikankonsep rahasia ke Kabinet Politik dan Keamanan pada tahun 2018 tidak pernahmempresentasikannya ke Staf Pertahanan Israel.

Yadlin menekankan bahwa Israeltelah berlalu selama dekade ini tanpa perang berdarah besar dan mahal meskipuntiga putaran pertempuran melawan Hamas di bawah Netanyahu pada 2012 2014 dan2021 dan belum menyaksikan perang besar sejak Perang Lebanon Kedua di musimpanas tahun 2006. Memang benar bahwa Netanyahu bisa menjaga pertahanan Israelterhadap musuh-musuhnya tetapi justru ada pertahanan imbal balik.

Yadlin juga menjelaskan bahwa selamaera Netanyahu dimensi defensif dari konsep keamanan Israel sangatditingkatkan dan sistem pertahanan berlapis-lapis terhadap rudal yang mulaiberoperasi pada masa pemerintahannya merupakan kontribusi penting bagi konsepkeamanan Israel termasuk sistem Iron Dome dan penghalang bawah tanah terhadapterowongan Hamas di Gaza membuktikan efisiensinya untuk menghentikan infiltrasiyang luas dan tiba-tiba.

Yadlin Dia menjelaskan bahwa selamaera Netanyahu hubungan keamanan dengan Mesir yang dipimpin oleh Presiden Al-Sisisangat ditingkatkan dan dia memimpin gerakan yang memperkuat posisi entitas Israeldalam menghadapi kekuatan negara-negara besar serta bulan madu denganpemerintahan Trump sebagai representasi waktu terbaik untuk keamanan entitas Israel.Selain itu hubungan special dengan Rusia mengarah pada koordinasi keamananyang memungkinkan tentara Israel berada di Suriah dan juga memperdalamhubungan Israel dengan China dan India meskipun hubungan dengan Eropa membeku.

Yadlin menekankan bahwa Hizbullahdan Hamas jelas mengintensifkan kemajuan persenjataan mereka selama eraNetanyahu meskipun operasi tentara Israel dalam strategi pertempuran dariperang ke perang. Namun kedua musuh Israel ini bisa meningkatkan sistem senjatamereka dan mengembangkan kemampuan teknologi di bidang akurasi rudal droneudara pertahanan dan jangkauan persenjataan rudal dan partai tersebut sekarangmemiliki lebih dari 100.000 rudal dengan hulu ledak yang lebih besar dankemampuan akurasi yang lebih tinggi yang akan mendorong entitas untukmenghadapi tantangan yang lebih sulit.

Yadlin menambahkan bahwa dalammenghadapi Hamas dan Hizbullah Netanyahu gagal total untuk mencegahpersenjataan mereka. Mereka menjadi tantangan keamanan yang lebih besardaripada ancaman tentara negara-negara tetangga. Hamas telah mencapai prestasimoral yang sangat penting seperti membebaskan tahanan Palestina setelahNetanyahu menyetujui kesepakatan Shalit.

Yadlin menunjukkan berkenaandengan masalah Palestina Netanyahu tidak membuat kemajuan apa pun dalam prosespolitik. Ia tidak menciptakan status bagi realitas satu negara antara SungaiYordan dan Laut Mediterania. Kebijakan Netanyahu menjadi ancaman besar dan kelambananbagi terwujudnya proyek Zionis dalam bentuk pembentukan negara bi-nasional.

Dia menjelaskan bahwa Netanyahumeskipun berulang kali berjanji untuk menjadi kuat melawan Hamas tetapi gagaluntuk mencegahnya seperti menghalangi Hizbullah di utara. Tiga operasi digelar tentaraIsrael selama masa pemerintahannya untuk mencegah Hamas tidak membawa hasilyang diinginkan dengan pencegahan jangka panjang dan dalam beberapa tahun.(at/pip)

Tautan Pendek:

Copied