Pada hari Rabu (21/7/2021) para pemukim pendatang Yahudi mencegah parapeternak Palestina untuk memberikan minum ternak mereka di sumber mata air Ainal-Hilweh di Lembah Jordan utara yang diduduki penjajah Israel.
Aktivis hak asasi manusia Aref Daraghimeh mengatakan bahwa parapemukim pendatang Yahudi mencegah para penggembala memberi minum sapi merekasejak pagi dan melempari sapi-sapi mereka dengan batu.
Serangan ini terjadi dua hari setelah para pemukim pendatang Yahudimenanam banyak pohon di sekitar mata air Ain al-Hilweh yang mereka kuasai beberapabulan lalu.
Sehari sebelumnya para pemukim pendatang Yahudi mengerjakanpengaspalan jalan menuju koloni permukiman Yahudi yang didirikan sejak 2016 dikawasan Khallet Hamad di mana jalan sepanjang dua kilometer itu menghubungkanjalan utama dengan permukiman tersebut yang berarti menutup lahan tambahan dikedua sisi jalan.
Lembah Yordan telah menjadi sasaran serangan sengit dan sistematissejak wilayah ini diduduki secara bersama-sama oleh penjajah Israel dan kawananpendatang Yahudi pada tahun 1967 saat mereka menyebar di lebih dari 21kompleks permukiman dan koloni-koloni permukiman liar di sepanjang LembahYordan Palestina.
Para pemukim pendatang Yahudi mengambil alih lahan-lahan palingsubur dengan todongan senjata dan atas perintah tentara pendudukan penjajahIsrael dengan menyatakan bahwa daerah tersebut merupakan zona militer tertutup.
Penjajah Israel dan para pemukim pendatang Yahudi berusahamenerapkan kebijakan untuk mengusir warga Palestina di Lembah Yordan danmencegah mereka mengakses lahannya agar peralatan mereka tidak disita dantidak dikenakan denda sangat besar. Sehingga dengan terpaksa akhirnya merekameninggalkan tanahnya dan penjajah Israel menguasainya. (was/pip)
