Kepalabiro media Hamas di luar negeri Hisyam Qasim mengecam standar ganda yangdilakukan managemen Facebook dalam memerangi konten Palestina dan sebaliknyamemberikan keluasan kepada konten Israel yang menyerukan kepada rasialisme dankebencian.
Dalamsiaran persnya Qasim mengatakan langkah penutupan akun agensy media Syihabyang memiliki followers lebih dari 7 juta orang bersamaan dengan upaya Israelmenghapus narasi Palestina dan menghilangkan fakta pelanggaran Israel.
TokohHamas ini menegaskan bahwa kebijakan Facebook sangat politis dan zalimbertentangan dengan konvensi dan perjanjian internasional yang menghormatikebebasan berpendapat dan ekspresi dan membentuk kejahatan nyata terhadap HAMdalam mengekspresikan pendapatnya.
Qasimmeminta managemen Facebook untuk bersikap independen dan adil bersikap netraltidak mendukung narasi provokasi Israel terhadap konten Palestina dan berupayamenghapus total narasi Palestina dan menutupi kejahatan penjajah Israel.
Qasimjuga mendesak segenap pemuda Arab dan Palestina untuk menghadapi infiltrasi danarogansi managemen Facebook dengan berinovasi membuat forum alternative danmeluncurkan kampanye elektronik menetang arogansi Facebook.
Sebelummenutup akun agency Syihab Facebook telah menutup puluhan akun lembaga Palestinadan tokoh Palestina serta pihak-pihak yang peduli terhadap persoalanPalestina termasuk yang peduli terhadap Pusat Informasi Palestina yangmemiliki follower jutaan orang.
Padatahun 2020 lalu Pusat Shada Sausyal mencatat 1200 pelanggaran terhadap kontenPalestina di jejaring social.
Padatahun 2018 kementerin hukum Israel menginformasikan bahwa managemen Facebooktelah merespon sekitar 85 % tuntutan Israel untuk menghapus dan melarangkonten khusus Palestina. (mq/pip)
