Tue 6-May-2025

Israel Gusur 62 Bangunan di Al-Quds Sejak Awal Tahun

Rabu 14-Juli-2021

Menteri Urusan Al-Quds Fadi Al Hadmimengatakan bahwa penjajah Israel menggusur lebih dari 62 bangunan di Al-Qudssejak awal tahun ini.

Hal ini terungkap dalam pertemuan Al-Hadmi kemarinSelasa di Kementerian Urusan Yerusalem di kota Al-Ram dengan Duta BesarKerajaan Yordania untuk Negara Palestina Muhammad Abu Wendy di mana merekamembahas perkembangan situasi berbahaya di kota Yerusalem yang diduduki.

Al-Hadmi menambahkan bahwa ancaman penggusuranpaksa rumah keluarga Al-Quds di lingkungan Sheikh Jarrah masih berlaku. Sementara86 keluarga terancam penggusuran di lingkungan Batn al-Hawa dan 100 rumahterancam pembongkaran di Al-Bustan di kampung di Silwan.

Al-Hadmi mengisyratkan eskalasi berbahaya dalampenghancuran rumah-rumah Palestina rencana mengosongkan rumah-rumah lainpenangkapan dan upaya memaksakan status quo baru di lapangan di Al-Quds.

Al-Hadmi berterima kasih kepada duta besarYordania atas dokumen-dokumen yang diberikan kepada penduduk Sheikh Jarrahyang membuktikan kepemilikan keluarga atas rumah mereka di samping gerakanpolitik Yordania yang kuat dalam mendukung perjuangan Palestina pada umumnyadan Yerusalem pada khususnya.

Al-Hadmi memberi pengarahan kepada duta besarYordania tentang bahaya proyek Israel yang disebut “Pusat YerusalemTimur” yang memengaruhi status Yerusalem yang ada.

Dia menunjuk keseriusan eskalasi pelanggaranIsrael di Masjid Al-Aqsha baik melalui penyerbuan atau perintah untukmendeportasi jamaah dan penjaga masjid Al-Aqsha dan menghalangi pekerjaanrestorasi di masjid sebagai imbalan atas kelanjutan penggalian Israel danpembukaan masjid terowongan di sekitarnya.

Dan dia memperingatkan eskalasi pembangunanpemukiman Yahudi yang dibangun di atas tanah kota Al-Quds.

Al-Hadmi menekankan bahwa eskalasi Israel menuntutkomunitas internasional bergerak cepat memberikan perlindungan internasionalbagi rakyat Palestina dan tempat-tempat suci Islam dan Kristen di sana yangmengarah pada diakhirinya pendudukan.

Sementara itu Duta Besar Abu Wandy menegaskanbahwa Kerajaannya di bawah kepemimpinan Raja Abdullah II dan berdasarkanperwalian Hashemi historis atas tempat-tempat suci di Yerusalem akan terusmempertahankan identitas kota suci Arabismenya dan kesucian Kristen danIslam.

Dia menekankan penolakannya terhadap semuatindakan Israel yang bertujuan mengubah karakter dan identitas kota danmelanggar kesuciannya. (at/pip)

Tautan Pendek:

Copied