Wed 7-May-2025

Majalah AS: Washington dan Israel Dukung OP Meski Otoriter

Minggu 4-Juli-2021

Majalah Foreign-Policy Amerika melansirsebuah artikel yang berbicara tentang pembunuhan oposisi politik Nizar Banat ditangan aparat keamanan Palestina dan implikasinya terhadap percaturan politik disana.

Dalam majalah tersebut artikeldengan judul &ldquoAmerika Mendukung Otoritas Palestina Bertahan Yang TidakDemokratis&rdquo menyatakan harus dilihat kepada pembunuhan Banat bahwa ia menjadibagian dari upaya otoriter elit Otoritas Palestina untuk menghempaskan pihakoposisi dan mempertahankan kekuasaan.

Foreign-Policymenambahkan pemerintah Amerika Serikat dan Israel menyetujui Otoritas Palestinadengan mendanai melatih dan berkoordinasi dengan Otoritas Palestina untukkepentingan AS dan Israel. Jika ini tidak berubah maka otoritarian Otoritas Palestinaakan semakin dalam dengan mengorbankan kepentingan rakyat Palestina.

FP menegaskan kecenderungan otoritarianisme di Palestinabeberapa tahun belakangan mengalami kenaikan intens. Ini bukan lahir dari itikadburuk politik yang hanya berjuang untuk kepentingan pribadi atau kelompok saja namunjuga karena politik Amerika Serikat yang anti demokrasi dan bekerja menjadibenteng bagi Abbas yang otoriter dan agenda pilitik Israel yang menutup pintubagi hak Palestina menentukan nasibnya dan mengubah otoritas Palestina menjadinegara sub kontraktor Israel.

FP melanjutkan pada saat yang sama sponsorOtoritas Palestina dari negara-neagra barat mendukung instansi negara danmendanai serta melatih pasukan keamanannya meski kecenderungan otoritarian yangterus naik dan melanggar HAM.

Lebih dari itu untuk menghalangi Hamas masukdalam pemerintah Palestina yang baru sponsor itu melakukan upaya menghalangi kesatuan(integrasi) sistem politik dan suksesi demokratis Palestina.

Pesimisme Terus Berkembang

Majalah Amerika ini mengisyaratkan bahwapembunuhan Nizar Banat telah memancing gelombang angin kemarahan rakyat terhadapOtoritas Palestina dan presidennya Mahmoud Abbas. Hal itu terlihat dalam unjukrasa besar di jalan-jalan Hebron dan Ramallah yang menuntut mundurnya Abbas. Pasukankeamanan kemudian membalas dengan keras atas protes itu. Namun itu semua tidakmampu memadamkan kekecewaan dan pesimistis terhadap Abbas yang terusberkembang.

FP menambahkan penangkapan dan pembunuhanaktivis politik Banat tidak bisa dilepaskan dari lingkaran peristiwa di TepiBarat yang bersamaan dengan operasi represif yang mulai gencar sejak awal Aprillalu. Sebelum pembunuhan Banat Otoritas Palestina menangkap aktivis HAMterkenal Isa Amr dengan dakwaan menghina pejabat pemerintah sebuah tuduhanyang lazim terjadi di negara polisi.

FP menilai gelombang represif ini terjadi ditengah reaksi Otoritas Palestina atas semakin habisnya popularitas otoritas inidi kalangan Palestina dan juga gerakan Fatah yang menguasai instansi pemerintahselain habisnya popularitas Abbas yang berusia 80 tahun.

Keputusan Abbas menunda pemilu parlemen Palestinajuga ditengarai karena habisnya popularitas yang turun terus. Selain itu kinerjaOP tidak berdaya menghadapi politik Israel mengosongkan paksa rumah-rumah wargaPalestina di AL-Quds timur oleh Israel. Juga serangan dan penggerebekan Israel diMasjid Al-Aqsha.

Majalah Foreign-Policyjuga menyinggung jajak pendapat terakhir dimana hanya 14% saja rakyat Palestinayang mendukung Fatah. (at/pip)

Tautan Pendek:

Copied